Hi Co.Creators! Ini merupakan tulisan kedua saya di Jenius Co.Create. Pada tulisan sebelumnya saya menulis tentang pentingnya berolahraga di kondisi seperti sekarang ini. Nah, sekarang saya bakal menulis tentang suatu hal yang gak boleh kita lupakan untuk menunjang gaya hidup sehat, yaitu pola makan yang seimbang! Memang makanan apa sih yang mesti dikonsumsi?
Mengubah Pola Makan selama Pandemi
Kini aktivitas kita bakal berkurang karena harus sekolah maupun bekerja dari rumah. Beberapa orang yang biasanya commute bakalan kehilangan aktivitas fisik harian kayak jalan kaki atau naik tangga. Mungkin terdengar sepele, tapi kalau gak cermat dengan asupan energi, banyak hal bisa terjadi lho, salah satunya berat badan yang naik.
Singkatnya, kamu harus menyesuaikan keadaan. Kamu bisa mulai ubah kebiasaan makan dengan memilih produk rendah lemak dan sumber lemak baik, misalnya memilih produk susu yang low-fat atau reduced-fat, membatasi konsumsi daging merah dengan lemak tinggi menjadi maksimal 2 kali per minggu masing-masing 50 gram, serta mengganti sumber protein hewani menjadi ikan, unggas, dan telur. Kalau biasanya masak pakai mentega atau margarin, sekarang kamu bisa coba ganti dengan lemak yang lebih sehat kayak minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak canola. Selain itu, kamu juga bisa mengganti metode memasak dari menggoreng jadi mengukus, merebus, maupun memanggang.
Yang gak kalah penting, jaga asupan gula dengan membatasi minuman kayak iced coffee, boba, minuman berkarbonasi, minuman berenergi, jus kemasan, dan minuman instan lainnya. Bakalan jauh lebih baik kalau kamu hanya minum air putih sesuai yang dianjurkan, yaitu sekitar 2,5 liter per hari. Kopi dan teh sih boleh saja, tapi kalau bisa ganti gulanya dengan gula artifisial atau kalau bisa gak usah pakai sama sekali.
Baca juga: Self-Love: Cara Menyayangi Diri Sendiri
Kalau selama bersekolah atau bekerja di kantor kamu cuma bisa beli makanan dari pilihan yang terbatas di kantin, sekarang saatnya memperbaiki pola makan. Tingkatkan asupan serat dan beri kesempatan untuk pencernaan biar bisa menyesuaikan secara perlahan. Konsumsi serat sebaiknya mencapai 3 mangkuk sayuran dan 2 porsi buah setiap hari. Hindari pengolahan sayuran dengan santan dan minyak berlebihan, jaga sayuran gak terlalu matang agar vitamin dan mineralnya tetap optimal. Pilih buah segar dan sebisa mungkin dimakan dalam bentuk potongan. Proses pembuatan jus buah pada umumnya membuat serat terbuang dalam penyaringan, dan sering kali ditambah gula serta krimer kental manis yang berlebihan. Kalau memang cuma bisa mengonsumsi buah dalam bentuk jus, gak perlu disaring dan pakai gula artifisial.
Menyediakan Makanan yang Aman dan Sehat dari Rumah
Penyiapan makanan secara mandiri di rumah pada masa sekarang adalah hal yang lebih baik dilakukan daripada harus membeli makanan di luar rumah. Kamu bisa belanja bahan makanan di pasar dan supermarket biar bisa diolah di dapur. Hal-hal yang perlu diingat selama belanja adalah jaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung. Sebelum mulai berbelanja, bersihkan handle troli atau keranjang belanja pakai desinfektan. Sampai di rumah, cuci tangan dengan sabun minimal 20 detik, sebelum dan sesudah menyimpan bahan makanan di kulkas atau rak makanan.
Menyiapkan makanan untuk seminggu ke depan bisa dilakukan untuk mengurangi durasi waktu di dapur. Pastikan suhu penyimpanan cukup dingin untuk mencegah tumbuhnya bakteri. Simpan sayur, buah, dan makanan jadi atau setengah jadi di dalam kulkas dengan suhu 4-5°C, dan daging pada suhu -18°C. Bahan makanan gak perlu dicuci sebelum disimpan, yang mana bertujuan biar umur simpannya lebih panjang. Namun, bahan tetap harus dicuci bersih sebelum dimasak.
Baca juga: Cek Kesiapan Keuangan Kamu di Kondisi Saat Ini, Yuk!
Makanan kalengan bisa jadi solusi untuk durasi penyimpanan yang lebih panjang, tapi tetap perhatikan kandungan garamnya. Biasanya makanan instan dan kalengan mengandung garam yang tinggi untuk keperluan pengawetan sehingga kamu harus menjaga asupan dengan cara mengurangi porsi garam di masakan. Kemudian, sediakan buah-buahan untuk camilan di rumah sebagai pengganti camilan tinggi gula kayak cookies dan keripik.
Pola makan yang baik dan benar bisa mendukung pemenuhan makro dan mikronutrien sehingga fungsi imunitas tubuh tetap terjaga. Selain itu, menjaga keseimbangan nutrisi juga harus didukung dengan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga, bermeditasi, dan memiliki jam tidur yang teratur. Kamu sendiri sudah melakukan hal-hal tersebut? Atau mau sharing mengenai pola makan yang pernah lagi kamu lakuin? Bagikan di kolom komentar, ya!
Comments ( 0 )