Hi Co.Creators! Pernah gak sih kamu bilang sama diri kamu bahwa kamu menyayangi diri kamu sendiri? Atau seenggaknya ngeluangin waktu buat diri sendiri? Hal-hal itu erat kaitannya lho dengan self-love. Ya, istilah self-love ini sendiri sering banget jadi topik pembicaraan sejak masyarakat kita menyadari akan pentingnya kesehatan mental.
Meski demikian, banyak yang masih salah kaprah dalam mengartikan self-love sebagai bentuk “memanjakan diri”. Padahal gak sesempit itu definisi self-love. Lantas, apa sebenarnya makna self-love itu sendiri? Dan, kenapa kita mesti menyayangi diri sendiri?
Self-love: pengertian & 4 aspek yang harus terpenuhi
Terkadang kita suka lupa bahwa sebelum menyayangi orang lain kita harus menyayangi diri sendiri terlebih dulu (self-love). Sebenarnya kamu tau gak apa itu self-love? Menurut Sarah Len-Mutiwasekwa—seorang mental health advocate—dalam Psychology Today, self-love adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri sebagai bentuk self-awareness, self-worth, self-esteem, dan self-care terhadap kondisi fisik, psikologis, maupun spiritual.
Seluruh aspek yang disebutkan itu harus diperhatikan untuk menggapai rasa cinta atau apresiasi terhadap diri sendiri. Namun, apa kamu tau apa itu self-awareness, self-worth, self-esteem, dan self-care?
1. Self-awareness
Self-awareness di sini maksudnya memahami diri kamu, serta kekuatan dan kelemahanmu. Self-awareness bisa jadi langkah awal kamu untuk menemukan dan mengembangkan self-love yang kamu miliki. Dengan mengenal dirimu sendiri, kamu bisa mengambil keputusan dengan cermat tanpa keraguan, bahkan menyesuaikan caramu bersikap pada orang lain.
2. Self-worth
Ketika sudah mengenal diri sendiri, sebuah prinsip yang akan dimiliki seseorang adalah self-worth. Bisa dibilang self-worth adalah keyakinan yang dimiliki perihal “nilai” akan diri kita sendiri, yang mana melibatkan kesadaran bahwa diri kita berharga. Seseorang bisa dibilang memiliki self-worth ketika menyadari dirinya berharga terlepas dari pencapaian atau kualitas yang dia miliki. Singkat kata, kamu gak perlu memenuhi kriteria maupun melakukan suatu hal tertentu untuk merasa berharga.
3. Self-esteem
Self-esteem lebih fokus pada kualitas diri sendiri sebagai seorang manusia. Aspek ini lebih terikat pada kualitas dan pencapaian yang dimiliki individu. Orang yang memiliki self-esteem merasa puas dan nyaman dengan siapa dia sebenarnya dan hal-hal yang dia miliki. Uniknya, self-esteem yang baik lahir dari self-worth yang baik. Kalau kamu ngerasa dirimu berharga, tentunya kamu ngerasa nyaman dan puas terhadap dirimu sendiri, serta dengan apa pun yang kamu miliki dan kamu gapai.
4. Self-care
Self-care adalah sesuatu yang kita lakukan untuk melindungi kesejahteraan dan kebahagiaan kita. Aspek ini memang lebih mengarah pada praktik atau aktivitas yang dilakukan untuk kebaikan diri sendiri, misalnya kegiatan yang kita sukai kayak dengerin musik, nonton film, dan sebagainya.
Baca juga: Self-Care: Beda Orang, Beda Cara
Kenapa self-love itu penting?
“Aku payah banget begini aja gak bisa.”
“Sudah umur segini aku masih belum ada achievement..”
“Aku gak berharga dan gak layak dicintai.”
Kalimat-kalimat di atas merupakan self-hate. Makin sering kamu dengungkan dalam hati, makin dalam kebencianmu terhadap diri sendiri. Self-hate ini biasanya muncul karena kamu kurang memahami dan mengenali dirimu sendiri, serta kurang mengapresiasi diri. Kalau sudah jadi kebiasaan, hal ini bakal menggerogoti kesehatan mentalmu lho.
Cobalah menerapkan 4 aspek yang disebutkan di atas tadi. Mempraktikkan self-love pun merupakan bentuk dari penghargaan atau apresiasi terhadap diri sendiri. Selain itu, dengan self-love kamu bisa mengurangi rasa insecure, mengelola stres dengan baik, serta membuatmu terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dengan self-love kamu bisa menjadi sahabat terbaik buat diri kamu sendiri!
Baca juga: Mengenali Stres Akibat Pandemi, Kamu yang Mana?
Di sinilah pentingnya self-love. Ketika sudah menerapkannya, kamu bakal lebih gampang berpikir positif. Bahkan, itu juga berlaku ketika kamu ngerasa kecewa, marah, ataupun sedih karena hal tersebut merupakan bentuk dari penerimaan diri. Bagaimanapun, self-love bisa memengaruhi banyak aspek, misalnya dengan siapa kamu memilih pasangan hidupmu, bagaimana caramu menyelesaikan pekerjaan, bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain, dan sebagainya.
Self-love juga bisa berbahaya
Sesuatu yang berlebihan gak pernah baik. Hal ini pun berlaku dalam menyayangi diri kamu. Kalau kamu mencintai diri kamu secara berlebihan, itu namanya narsistik. Nah, self-love yang berlebihan inilah yang dibilang berbahaya. Kalau sudah merasa narsistik, kamu bakalan memiliki sifat egois dan arogan. Meski demikian, cukup sulit membedakan antara self-love dan narsistik.
Sebenarnya ada 4 sifat perbedaan mendasar dari self-love dan narsistik menurut peneliti, yaitu:
- Self-love percaya bahwa tiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Sementara itu, narsistik memiliki kepercayaan kalau ada manusia yang “di atas” dan ada yang “di bawah”, dan biasanya mereka memosisikan diri mereka “di atas”.
- Orang yang punya kemampuan self-love memperhatikan kualitas hubungan mereka dengan orang lain serta merawatnya, sementara yang narsistik lebih pada bagaimana mereka berperan.
- Orang yang narsis butuh akan validasi orang sekitar dan afirmasi terus-menerus, sementara orang yang punya kemampuan self-love bertindak sesuai nilai yang mereka percaya dengan konsisten, bangga terhadap diri mereka, dan gak perlu pengakuan dari orang lain.
- Orang yang narsis biasanya gak punya grey area di mana mereka hanya menyukai atau membenci sesuatu. Sementara itu, orang dengan self-love mampu menoleransi akan sebuah keadaan.
Self-love yang sehat bisa dilihat dari kemampuan memahami kelebihan dan mengakui kekurangan diri sendiri, dan hal ini gak dimiliki seorang narsistik. Tentu saja hal ini tecermin dari sikap kita terhadap orang lain. Semoga teman-teman Co.Creators dihindari dari sifat self-love yang berlebih ini, ya!
Saat tepat mulai menyayangi diri sendiri
Kamu gak perlu menunggu hari Valentine ataupun hari spesial lainnya untuk mulai menyayangi diri kamu. Self-love mesti dilakukan dan dipraktikkan setiap hari. Mulai dari sekarang, kamu bisa mengapresiasi keberhasilan kamu—baik besar maupun kecil, juga memaafkan diri atas kesalahan/kegagalan di masa lalu.
Namun, menjadikan hari istimewa sebagai waktu untuk memberikan kado ke diri sendiri pun gak ada salahnya. Misalnya ambil cuti dan melakukan aktivitas yang menyenangkan, membeli barang impian sejak lama yang sebelumnya bisa kamu tabung di Dream Saver, atau sesimpel meluangkan waktu buat nonton series favorit. Yang mesti diingat, self-love yang kamu lakukan mesti dalam koridor yang tepat, ya!
Comments ( 0 )