Gak terasa sedikit lagi Ramadan bakalan tiba lho, Co.Creators! Buka puasa bareng keluarga dan teman-teman memang belum bisa dilakukan, tapi hasrat membeli makanan dengan ojek online dan kemudahan berbelanja di e-commerce pasti meningkat. Belum lagi kamu juga harus mengalkulasikan pengeluaran yang didapat dari tunjangan hari raya (THR) untuk Idulfitri nanti. Gimana ya caranya biar cash flow terjaga selama Ramadan?
Nah, beberapa waktu lalu diadakan Co.Create Club bertemakan merencanakan anggaran Ramadan #barengjenius. Dalam pertemuan virtual tersebut, kami mengundang Mas Budi Raharjo (@raharjobudi) selaku Certified Financial Planner dari OneShildt sebagai pembicara. Ketinggalan acaranya? Tenang, kami menyiapkan rangkuman acara tersebut spesial buat kamu!
Baca juga: Cek Kesiapan Keuangan Kamu di Kondisi Saat Ini, Yuk!
Gimana sih merencanakan anggaran Ramadan? Menurut Mas Budi, karena pernah melaluinya, pengeluaran Ramadan pun bisa direncanakan dan diprediksi. Kamu bisa mengingat pengeluaran tahun lalu ketika Ramadan, apa yang menjadi pos pengeluaran terbesar dan pengeluaran rutin apa saja yang “membengkak”. Karena Ramadan merupakan bulan spesial, tentu pengeluarannya pun juga “spesial”.
Bagaimana Menyiapkan Anggaran Ramadan?
Dalam menyiapkan anggaran Ramadan, Mas Budi Raharjo menyebutkan 5 langkah penting.
Baca juga: 7 Tips Agar Resolusi Finansialmu Tercapai
Langkah 1: Prediksi pengeluaran yang terjadi saat Ramadan hingga akhir tahun.
Memprediksi pengeluaran ini bisa dilakukan dengan mencatatnya di kertas, mengetiknya di notes laptop, ataupun lewat apps di smartphone. Bagaimana caranya? Contoh:
- Pos belanja rumah tangga. Pos pengeluaran ini bisa meningkat karena saat puasa pasti kamu kepingin beli semua makanan alias lapar mata! Belum lagi, biasanya bahan pokok juga mengalami kenaikan harga.
- Pos sedekah dan hadiah (angpau serta THR). Bulan suci ini juga bisa jadi waktu tepat melakukan kebaikan karena pahala dilipatgandakan, jadi selain zakat, kamu bisa bersedekah. Untuk yang nonmuslim pun tetap memberikan THR pada asisten rumah tangga yang muslim ketika Ramadan.
- Perbaikan rumah. Ketika Ramadan, biasanya ada budaya mempercantik rumah seperti mengecat pagar ataupun dinding.
- Pos pengeluaran pribadi. Biasanya saat dapat THR kamu akan membelanjakan barang yang sudah lama diidam-idamkan.
- Pos transportasi (kesiapan mudik). Apalagi buat kamu yang merantau, pos ini harus diperhatikan.
- Pos rekreasi (mudik). Yang ini termasuk turunan dari mudik di kampung halaman, tentu rekreasi di sana juga bisa saja terjadi.
Selain itu, perlu juga diprediksi pengeluaran besar tahunan lainnya setelah Ramadan, misalnya bayar pajak kendaraan, biaya kurban saat Iduladha yang jaraknya hanya beberapa bulan dari Idulfitri, biaya premi asuransi, uang sekolah anak, dan sebagainya. Biaya-biaya ini lebih baik memiliki pos tersendiri agar lebih mudah terkelola. Kamu pun bisa pakai fitur Flexi Saver yang sudah punya 3 kantong terpisah ataupun Maxi Saver.
Baca juga: Idealnya Punya Berapa Rekening Tabungan?
Langkah 2: Hitung rata-rata penghasilan sebelum, saat, dan setelah Idulfitri
Buat kamu yang kantoran dan berpenghasilan tetap, mungkin lebih gampang melakukan hal ini, tapi buat kamu yang freelancer, harus memprediksi rata-rata penghasilanmu. Kamu harus tau pada bulan apa kamu mengalami peningkatan atau penurunan penghasilan.
Dalam kurun setahun, catat pada bulan apa kamu memiliki pengeluaran yang drastis, contohnya ketika bulan April dan Mei karena ada Ramadan dan Idulfitri atau ketika Juni ketika harus bayar uang pangkal sekolah anak. Dengan menghitung rata-rata penghasilan ini, kamu bisa lanjut ke langkah selanjutnya, yaitu menyusun anggaran.
Langkah 3: Susun anggaran khusus Ramadan
Dalam langkah ini, menurut Mas Budi Raharjo, kamu harus menyingkronkan penghasilan dan pengeluaran agar matching. Kamu harus tau berapa pengeluaran rutinmu tiap bulan. Nah, dalam Ramadan, biasanya pengeluarannya adalah pengeluaran rutin ditambah pengeluaran lain-lain (beli baju hari raya untuk keluarga, memberikan THR pada keponakan, biaya mudik, zakat fitrah, dan sebagainya).
Baca juga: Cara Optimal Kelola Keuangan untuk Mahasiswa
Langkah 4: Kontrol pengeluaran dengan baik
Dalam mengontrol pengeluaran dengan baik, terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan:
- Bayar pengeluaran yang penting dan prioritas terlebih dulu.
- Hati-hati dengan pengeluaran bocor halus—jangan sampai termakan promo flash sale.
- Pisahkan pengeluaran besar yang penting dalam rekening terpisah. Kalau gak dipisah, bakalan sulit karena kamu merasa memiliki “banyak uang”. Apalagi kalau satu rekeningmu terkoneksi dengan link pembayaran langsung online.
- Jadikan catatan pengeluaran hari raya sebagai acuan pengeluaran tahun depan. Tiap bulan di rekening dana darurat ada berapa, jadiin atomic habit
Dari sisi cash flow pun ternyata harus ada penyesuaian pengeluaran. Gimana cara menyesuaikannya? Mas Budi Raharjo kasih tips-nya nih, yaitu:
- Menghilangkan beberapa pos pengeluaran yang bisa ditunda sementara waktu saat Ramadan. Dalam hal ini, tiap orang memang berbeda. Misalnya kamu punya pos pengeluaran untuk kopi. Nah, jadikan Ramadan ini pos tersebut gak ada.
- Pengurangan frekuensi pengeluaran. Misalnya, yang tadinya ngopi tiap hari, jadi seminggu sekali.
- Substitusi pengeluaran. Contoh: ngopi diubah jadi ngeteh (karena harga lebih murah).
Mengontrol pengeluaran ini juga bisa kamu lakukan dalam pos pengeluaran membeli baju Lebaran, misalnya. Belanjakan uang tersebut sebelum Ramadan karena biasanya ketika Ramadan dan menjelang Idulfitri, meski diiming-imingin diskon, harganya pasti sudah naik.
Langkah 5: Manfaatkan peluang penghasilan lain dan promo-promo hari raya
Kamu pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan melihat peluang yang tersedia di hari raya lho, misalnya usaha bikin hampers Ramadan. Selain itu, kamu bisa menghemat pos-pos pengeluaran rutin ataupun tambahan ketika Ramadan dengan memanfaatkan berbagai promo dan diskon yang ada.
Baca juga: 5 Alternatif Pekerjaan untuk Penghasilan Tambahan
Bagaimana Memanfaatkan Uang THR?
Kalau sudah dapat tunjangan hari raya, lantas selanjutnya dialokasikan buat apa ya uang tersebut? Beda orang, beda spending THR. Biasanya sih uang THR bisa dialokasikan untuk zakat, menabung, berinvestasi, beli makanan yang biasanya gak ada di bulan lain, bersedekah dan membantu orang tua, membayar cicilan, mempersiapkan uang sekolah, membeli asuransi, beli barang hobi, biaya mudik dan liburan, THR untuk asisten rumah tangga, perbaikan rumah, dan lain sebagainya.
Biasanya pengeluaran ini memang tergantung value tiap individu. Ada yang lebih ke arah spiritual (zakat, sedekah, infak, bantu orang tua), ada juga yang sangat perhatian dengan cash flow keuangan pribadi. Hal ini gak ada yang salah, karena sekali lagi, tiap individu berbeda.
Selain itu, Mas Budi Raharjo juga memberikan tips bagaimana memanfaatkan THR secara maksimal, yaitu:
- Memiliki catatan pengeluaran. hal ini biar kamu tau pengeluaran rutin dan bisa dipelajari expense kamu pada Ramadan tahun depan. Buat yang belum, mulai catat ya!
- Memiliki rencana pengeluaran. Dari catatan ini kamu bakal tau pengeluaran apa yang naik ataupun turun. Hal ini bisa jadi pertimbangan kamu dalam mengeluarkan pos-pos tersebut pada bulan berikutnya.
- Manfaatkan promo dan diskon. Hal ini juga bisa menghemat keuanganmu.
- Kenali kebutuhan dan keinginan. Meski demikian, yang paling penting, yang kamu keluarkan harus memberikan kepuasan batin yang maksimal—dan hal ini gak terukur dari harga barang.
- Gunakan sisa THR untuk pengeluaran penting lainnya. Jadi, kamu bisa spare buat pengeluaran besar pada bulain lainnya.
Baca juga: Langkah-Langkah Mengelola Keuangan yang Antikrisis
Sebenarnya, boleh gak sih uang THR tuh dihabiskan? Jawabannya, boleh. Uang THR memang diberikan untuk meng-cover kebutuhanmu ketika hari raya. Selain itu, kamu juga “boleh” konsumtif membeli barang asal tabungan dan cash flow-mu aman. Tentu saja hal ini agar roda ekonomi terus berputar.
Gimana, insightful banget, kan? Kebayang kan serunya acara Co.Create Club? Makanya, jangan lupa ikutan acara-acara dari Jenius Co.Create! Bukan cuma satu arah, kamu pun bisa bertanya dengan pembicara dalam sesi QnA. Ada ide bikin acara menarik di Co.Create? Kamu bisa ajukan ide kamu di sini, ya!
Comments ( 0 )