Hi Co.Creators! Menurut kamu, kapan waktu yang tepat untuk memikirkan perencanaan keuangan? Kebanyakan orang sih berpikir waktu yang pas adalah saat sudah berpenghasilan. Sebenarnya anggapan ini gak salah, tapi alangkah baiknya perencanaan keuangan dipelajari sejak dini, bahkan sebelum punya penghasilan. Kalau diingat-ingat, waktu kecil kita diberi uang saku. Makin dewasa, kita juga belajar bertanggung jawab hingga akhirnya siap hidup mandiri. Nah, pengelolaan keuangan adalah salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dilatih. Bisa dibilang, bangku kuliah adalah saat tepat buat mulai belajar dan mempraktikkan ilmu keuangan pribadi.
Money Mindset
Langkah awal perencanaan keuangan dimulai dari membangun money mindset yang benar. Mindset yang dibutuhkan dalam mengelola uang adalah:
- Memahami konsep waktu dan uang: kita akan melalui berbagai tahap kehidupan, dan tiap tahap kehidupan punya karakter dan kebutuhan masing-masing untuk dibiayai.
- Memahami kebutuhan dan keinginan: kebutuhan penting untuk bertahan hidup, sementara keinginan untuk menunjang kenyamanan hidup.
- Menentukan tujuan keuangan untuk mencapai gaya hidup yang diinginkan.
Sebagai mahasiswa, kamu bisa mulai belajar tentang teori dan pasar keuangan, serta mulai menentukan rencanamu. Misalnya, sekarang kamu fokus menyelesaikan kuliah. Selanjutnya mungkin kamu kepingin bikin perencanaan karier, berencana sekolah lagi, berencana menikah, atau bahkan mau punya bisnis setelah beberapa tahun bekerja. Apa pun rencananya, pasti ada implikasi keuangannya.
Sebenarnya gak perlu jauh-jauh, kamu bisa bikin rencana keuangan selama lima tahun ke depan terlebih dulu. Dengan banyaknya keinginan kamu perlu membuat prioritas tujuan. Lalu, atur beberapa tujuan tersebut berdasarkan jangka waktu: jangka pendek (1-2 tahun) dan jangka menengah (3-5 tahun). Setelah itu, tuangkan rencananya jadi beberapa tujuan keuangan. Tujuan keuangan ini harus terukur baik nominal maupun waktunya biar doable. Tujuan keuangan jangka panjang (di atas 5 tahun) bisa ditunda dulu karena kamu bisa memulainya nanti setelah bekerja dan memapankan karier.
Money Habit
Kalau tujuan keuanganmu sudah jelas, maka kamu bisa mulai membangun money habit. Apa saja money habit yang diperlukan biar bisa mencapai financial independence saat bekerja nanti?
Mulailah dengan mencatat aktivitasmu setiap hari beserta dampak keuangannya. Contohnya saat pergi ke kampus, pasti ada biaya transportasi dan beli makan siang. Atau saat belajar #dirumahaja, kamu harus catat pengeluaran buat beli paket internet, jajan boba, dan sebagainya. Kalau ada pengeluaran, harus ada pemasukan, kan? Nah, tiap kali terima transferan dari orang tua atau sumber pendapatan lainnya, kamu harus catat.
Pencatatan keuangan harian ini disebut cash flow. Dengan mencatat, kamu bisa tau pola konsumsi kamu. Kamu mesti atur keuanganmu biar cukup setiap bulan. Caranya? Utamakan kebutuhan daripada keinginan. Kalau kurang, apakah kamu bakal minta lagi sama orang tuamu, atau pinjam sama teman? Mesti diingat, jangan sampai terbiasa meminta-minta dan berutang sejak muda.
Bagaimana kalau kamu punya keinginan lain di luar kebutuhan sehari-hari kayak kepingin beli sneakers atau gadget? Nah, kamu punya dua pilihan:
- Menyisihkan sebagian uang saku untuk beli keinginan tersebut. Kamu bisa hitung sendiri berapa yang harus disisihkan tiap bulan untuk mencapai keinginan tersebut dalam waktu tertentu.
- Bekerja sampingan untuk memperoleh penghasilan tambahan. Kamu bisa memanfaatkan waktu dan keahlianmu untuk menjadi asisten dosen, reseller, dan lain-lain.
Menabung juga bisa jadi sebuah kebiasaan. Kalau belum punya keinginan tertentu, kamu tetap menabung karena tabungan bisa berguna pada saat-saat tertentu kalau ada keperluan khusus. Ketika tiba-tiba ada konser artis favoritmu, misalnya. Atau sekadar dana darurat yang bisa dipakai untuk pengeluaran yang gak terduga.
Produk Keuangan dan Investasi Digital
Nah, jika sudah mulai punya kebiasaan menabung, kamu perlu tau beberapa produk keuangan yang tersedia di pasar. Sebagai Gen-Z, kamu adalah seorang digital native yang terbiasa menggunakan teknologi. Apa saja fintech yang bisa kamu gunakan untuk mengelola keuangan?
1. Digital Banking
Sekarang rekening keuangan bisa dilakukan secara digital, apalagi layanan digital banking makin berkembang. Bukan cuma buat menyimpan dan mentransfer uang, tapi juga memberikan pelaporan keuangan secara real time untuk memudahkan nasabahnya memantau perkembangan saldo.
2. e-Wallet & e-Money
Seperti yang kamu tau, e-Money adalah uang elektronik berbentuk kartu dengan saldo maksimal Rp1.000.000, sedangkan e-Wallet adalah uang elektronik berbasis aplikasi dengan saldo maksimal Rp10.000.000. Biasanya e-Money digunakan untuk transaksi nontunai, contohnya bayar transportasi publik, sementara e-Wallet mempunyai cakupan lebih luas untuk pembayaran online maupun offline kayak buat beli pulsa, bayar token listrik, atau bayar tagihan BPJS. Kedua uang elektronik ini digunakan untuk bertransaksi, maka sebaiknya kamu menyimpan saldo secukupnya karena gak bakal mendapatkan bunga.
3. e-Commerce
Nah, e-Commerce adalah tempat perdagangan elektronik. Nyaris semua keperluan bisa dibelanjakan online, sampai-sampai kita bisa mencari, membandingkan, membeli, membayar, maupun meminta pengiriman barang dari mana saja dan kapan saja. Sebaliknya, kamu juga bisa berdagang di situ dengan membuka toko online, menyediakan, memasarkan, dan mengirimkan barang daganganmu kepada pembeli dari mana saja dan kapan saja.
4. Digital Lending & PayLater
Kalau ada digital banking sebagai tempat untuk menyimpan uang, maka ada juga digital lending sebagai tempat meminjam uang. Bahkan kemudahan meminjam uang makin berkembang dengan munculnya fitur PayLater di berbagai platform. Di satu sisi pinjaman online ini membantu konsumen bertransaksi, tapi di sisi lain justru memfasilitasi konsumen jadi konsumtif.
5. Investment Platform
Investasi pun sekarang bisa dilakukan secara online, mulai dari saham, reksadana, emas, sampai peer-to-peer lending. Kemudahan investasi ini memang membantu masyarakat mengembangkan nilai kekayaan, tetapi harus diiringi pengetahuan untuk dapat menggunakannya secara optimal. Harus diingat bahwa investasi harus disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko dari masing-masing orang.
Selain fintech di atas, ada juga berbagai aplikasi yang membantu pengelolaan dan pencatatan keuangan pribadi yang bikin perencanaan keuangan makin gampang dan praktis. Dengan pengetahuan dan kebiasaan keuangan yang baik, semoga kamu bisa menggunakan layanan keuangan digital ini dengan bijak: bukan cuma buat belanja online, tapi juga untuk menabung dan berinvestasi demi masa depan. Mesti diingat, perekonomian dan teknologi akan terus berkembang, jadi kamu perlu selalu update dengan berita terkini sebelum membuat keputusan keuangan.
Dengan membiasakan diri mengelola keuangan sejak mahasiswa, kamu jadi punya pondasi yang kuat saat mengelola uang pada tahap kehidupan berikutnya, yaitu ketika sudah bekerja, menikah, atau berbisnis. Gak ada proses yang instan, maka lakukanlah secara konsisten. Seperti kata pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Tetap semangat buat kamu yang masih duduk di bangku kuliah!
Comments ( 0 )