Keren nih…. Mantul jenius.
Hi Co.Creators! Perkenalkan aku, Andrian Fati, Digital Banking Quality Assurance, Bank SMBC Indonesia. Di Jenius aku mengerjakan fitur Card Center dan Save It. Tentu kalian familier banget kan sama fitur-fitur tersebut? Nah, dalam kesempatan kali aku mau cerita sedikit soal proses pengembangan sebuah sistem aplikasi.
Di dalam proses pengembangan suatu sistem aplikasi, tentunya di dalam tim pengembang, terdapat tester atau biasa kita sebut Quality Assurance, yang mana peran tester adalah sebagai penjamin mutu aplikasi yang dikembangkan agar terbebas dari bug, sesuai tujuan pengembangan dan kebutuhan pengguna, serta mendapat performa yang bagus ketika digunakan. Dari sini kamu bisa tau bahwa tester adalah gerbang terakhir untuk memastikan suatu pengembangan aplikasi siap untuk di-deploy untuk production.
Pengujian yang dilakukan oleh tester sendiri dibedakan jadi manual dan otomatis. Perbedaannya adalah, ketika melakukan pengujian manual, tester bakal membuka aplikasi dan melakukan tahapan pengujian serta mengisi data yang diperlukan secara manual. Sementara itu, untuk pengujian otomatis, tester akan membuat skrip pemrograman untuk menguji aplikasi baik untuk membuka aplikasi, membuka halaman, serta mengisi data pengujian.
Baca juga: Manajemen Sprint: Cara Jenius Kembangkan Produk
Banyak orang bertanya-tanya, apakah automation testing memang diperlukan? Bukankah manual tester saja sudah cukup untuk melakukan pengujian? Memang betul, pengujian secara manual cukup menguji sebuah aplikasi. Namun, bagaimana kalau kasus pengujian yang perlu diuji jumlahnya ribuan? Bagaimana jika sumber daya tester-nya terbatas? Lantas, bagaimana kalau diperlukan pengujian ulang beberapa modul dalam waktu singkat? Pastinya akan memberatkan tester kalau hanya dilakukan secara manual. Makanya, diperlukan metode pengujian otomatis untuk menjadi solusi atas masalah-masalah tersebut.
Automation testing atau pengujian otomatis membutuhkan pembuatan skrip pemrograman yang berguna untuk menggantikan tenaga manusia ketika melakukan pengujian sistem aplikasi. Skrip tersebut sebisa mungkin akan menjalankan tahapan pengujian yang dilakukan oleh manual tester dalam satu klik sehingga ketika skrip tersebut dijalankan, tester tinggal menunggu hasil akhir dari pengujian. Dari sini kamu bisa mendapatkan berbagai manfaat, di antaranya seperti di bawah ini.
Baca juga: Dinamika Menjadi Software Quality Engineer di Jenius
- Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian jadi lebih singkat karena tester gak perlu membuka secara manual aplikasi yang bakal diuji dan gak perlu mengetik data input yang diperlukan. Kemudian ketika skrip di-running, gak ada jeda waktu istirahat yang diperlukan ketika menguji banyak kasus pengujian.
- Tester dapat melakukan pengujian dengan kasus yang sangat banyak tanpa usaha yang berlebihan. Dalam satu klik, automation tester bisa menguji puluhan–bahkan ratusan dan ribuan–kasus tanpa melibatkan banyak tester untuk melakukannya.
- Performance Test dan Regression Test dapat dilakukan dengan lebih mudah. Hal ini dikarenakan performance test dan regression test membutuhkan resource yang sangat banyak dengan banyak data yang diperlukan untuk dapat dilakukan. Tentunya hal ini membuat manual tester kewalahan. Dengan adanya automation testing, kamu gak perlu menyiapkan data secara manual dan melakukan pengujian berkali-kali karena semua dapat dilakukan oleh komputer kita melalui skrip yang telah kita buat.
- Meminimalisasi human error dalam pengujian. Manusia tentu dapat berbuat kesalahan dalam menguji aplikasi, baik itu salah klik atau salah input data dan salah mengetik data. Namun, teknik automation testing bisa meminimalisasi hal tersebut dengan manipulasi logic dan variabel di dalam skrip.
Baca juga: Implementasi CI/CD Pipelines untuk Aplikasi React
Sebenarnya masih banyak lagi manfaat lain yang bakal didapat ketika menerapkan automation testing selain yang saya sebutkan di atas. Contohnya, tester dapat memperkaya ilmu pemrograman, tester dapat memahami proses back-end dari sistem aplikasi yang diuji, dan lain-lain. Inilah yang membuat automation testing sangat diperlukan dalam pengembangan suatu aplikasi. Terlebih lagi, di zaman sekarang ketika teknologi berkembang dengan cepat, tentunya perusahaan juga harus dapat mengerjakan fitur pengembangan dengan cepat karena selain tim pengembang yang dapat menyelesaikan target dengan cepat, perusahaan juga dapat memangkas budget pengembangan karena waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat tapi kualitas aplikasi juga tetap terjaga.
Comments ( 1 )