Perkenalkan, saya Blessa, Software Quality Assurance (SQA) dari Squad Rahwana di tim Jenius Tech. Pada Tech Monday Updates kali ini, aku ingin menceritakan bagaimana tim SQA Jenius sehari-hari melakukan pekerjaan selama work from home. Di sini saya akan membagikan pengalaman saya sebagai Software Quality Assurance di Jenius.
Scrum Meeting
Di Jenius, setiap pagi kami berkumpul untuk Scrum Meeting alias stand-up meeting. Ini adalah forum bagi setiap orang untuk melaporkan apa saja yang yang sudah dilakukan, apa rencana hari ini, dan masalah yang ditemukan. Jika ada diskusi yang membutuhkan waktu lebih dari satu atau dua menit, kami akan menyimpannya untuk didiskusikan di luar rapat scrum ini, karena pada dasarnya scrum meeting hanya dapat dilakukan maksimal selama 15 menit.
Kerja Sama Tim
Selanjutnya sebagai SQA saya harus berdiskusi dengan PO (product owner) terkait requirements dan acceptance criteria di setiap story atau task yang pihak developer kerjakan: berdiskusi dengan developer untuk mempermudah saya dalam melakukan software testing, berdiskusi dengan Scrum Master terkait dengan komunikasi dengan pihak-pihak di luar squad, serta berdiskusi dengan Tim UI/UX terkait dengan layout atau teks. Diskusi-diskusi ini sangat membantu untuk menghindari adanya requirement yang terlewat atau kesalahpahaman di tahap-tahap awal, sehingga dapat menghemat banyak waktu dan tenaga.
Testing
Di sinilah inti pekerjaan saya sebagai SQA. Sebelum memulai tes, saya harus memastikan segala testing tools (alat pengetesan) dan testing scope (area pengetesan) di mana semua informasi tersebut sudah didapatkan saat berdiskusi pada semua pihak di dalam squad. Setelah itu masuk ke tahapan pembuatan test case yang akan menjadi acuan dalam melakukan testing. Dalam melakukan pengetesan, gak selamanya berjalan mulus, terkadang ditemukan bugs (testing gak berjalan dengan semestinya) dan bugs tersebut harus didokumentasi yang selanjutnya akan diperbaiki oleh pihak developer, dan harus dites ulang setelah perbaikan itu selesai. Setelah selesai, semua hasil tes harus dituangkan dalam suatu test report sebagai dokumentasi yang dapat digunakan di kemudian hari apabila ditemukan hal yang serupa.
Tips Menjadi SQA yang Andal
Sebagai Software Quality Assurance (SQA), “komunikasi” adalah kunci utamanya. Software Quality Assurance adalah seseorang yang mengerti akan software development process secara menyeluruh, beradaptasi dengan cepat, multitasker, serta seorang yang kreatif dan berpikir secara analitis. Seseorang yang mampu mendorong kerja tim untuk meningkatkan produktivitas dan kerja sama antara Developer dan Business. Peran Software Quality Assurance bukanlah bagian kecil dari siklus pengembangan software, akan tetapi memiliki peran secara menyeluruh dari pengembangan itu sendiri. Dari awal hingga akhir selalu memiliki peran penting, jadi jangan kaget apabila peran kamu berkembang menjadi lebih lagi dengan tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Penutup
Menurut saya, menjadi Software Quality Assurance itu merupakan hal yang unik, karena dalam menjalankan role ini secara gak langsung kita mempelajari pola pikir atau sudut pandang dari setiap profesi di dalam squad, mulai dari Product Owner, Scrum Master, Developer, UI/UX, dan sesama teman SQA itu sendiri. Kadang apabila di dalam suatu diskusi dan salah satu anggota squad gak paham, kita menjadi penerjemah dengan menjelaskan atau menganalogikan dengan cara-cara yang bisa mereka mengerti. Intinya, mungkin menjadi Software Quality Assurance adalah profesi yang terdengar biasa dan membosankan, tapi kenyataannya SQA memiliki peran yang sangat critical dan memiliki skill set di luar dugaan.
Jadi, gimana? Kamu tertarik jadi SQA gak? Kalau tertarik, Jenius lagi cari tim SQA lho! Kamu bisa cek di link www.morethanajob.id/job-vacancies ya! Selamat mencoba!
Comments ( 0 )