Sitta Karina memang cakep bgt. Bikin mood nulis lancar
Ketika baca cerita fiksi, entah itu cerpen ataupun novel, kadang tebersit keinginan untuk ikutan menulis. Biasanya sih inspirasi itu datang karena buku bacaan yang kamu baca termasuk tulisan fiksi yang ditulis dengan apik oleh penulisnya. Saat membaca, seolah kamu juga bisa bikin cerita yang sama kerennya dengan tulisan tersebut. Namun, saat ditulis… kok terasa kurang sreg, ya?
Pernah ngerasain hal kayak begitu? Kalau pernah, ada dua kemungkinan. Pertama, kamu terlalu berekspektasi tinggi akan tulisan fiksimu sendiri. Kedua, kamu kurang “berlatih” menulis dan makan “nutrisi” berupa bacaan-bacaan yang bagus. Nah, dalam artikel ini, aku bakal kasih beberapa buku yang bisa kamu baca—dan pelajari—biar tulisan fiksi kamu makin ciamik.
Nonfiksi
Lho, kan kepingin nulis fiksi? Kenapa baca buku nonfiksi? Eits, jangan salah. Cerita fiksi pun punya formulanya lho. Buku-buku di bawah ini bisa bantu kamu mengembangkan plot cerita sehingga tulisanmu makin ciamik lagi.
Baca juga: Detik Tanpa Jeda – Sitta Karina
1. Save the Cat! (Blake Schneider)
Meski digadang-gadang sebagai buku wajib untuk menulis skenario, buku ini bisa diadaptasi dan diserap ilmunya oleh semua penulis: baik penulis skenario, penulis novel, maupun cerita pendek. Blake Schneider akan menamparmu dengan fakta kalau sebuah cerita harus memiliki formula—atau plot—yang kuat. Bahkan istilah “save the cat” bakal kamu pahami di sini, yang mana penting dan wajib ada di tiap cerita. Buat pelengkapnya, kamu juga bisa baca buku Save the Cat! Writes A Novel tulisan Jessica Brody.
2. How to Write a Novel Using the Snowflake Method (Randy Ingermanson)
Kalau kamu ngerasa susah memulai kalimat pertama novelmu, stuck dengan plot novel yang lagi digarap, atau ngerasa tulisanmu terlalu kaku, buku ini bisa langsung kamu baca. Dalam buku ini kamu bakal kenalan sama Snowflake Method—metode kepingan salju. Dalam metode menulis tersebut, kamu bakal belajar menulis dengan 10 rangkaian snowflake yang bisa mengubah ide sederhana jadi novel yang “dalam” dan “kuat”. Yang menyenangkan dari buku ini, dikasih contoh dan penerapan langsung. Promise, this book will get you excited to write!
3. The Anatomy of Story (John Truby)
Buku ini amat sangat insighftul buat para storyteller. Meski diperuntukkan buat para penulis skenario, buku ini juga bisa diaplikasikan buat kamu para penulis novel. Dalam buku ini bakal dikupas tentang langkah-langkah agar tulisanmu bisa terhubung dengan pembaca. John Truby membagi sebuah cerita jadi 7 langkah dasar: problem/need, desire, opponent, plan, battle, self-revelation, dan new equilibrium. Dijelaskan dengan sederhana, tapi impactful untuk tulisanmu. Honestly it’s a dense book.
Selain 3 buku di atas, ada juga beberapa buku nonfiksi kayak The Artist’s Way (Julia Cameron), Creative Writing (A.S. Laksana), sampai Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu (Winna Efendi) yang bisa kamu baca sebagai rujukan lainnya. Seperti kata Dr. Suess, “The more you read, the more you know, the more you learn, the more places you’ll go.”
Fiksi
Kalau di atas tadi kamu baca buku yang mengajarkan teknis kepenulisan seperti bikin formula cerita dan plotting, pada bagian ini ada novel-novel bagus yang bisa kamu baca dan pelajari bagaimana para penulisnya mengeksekusi gagasan tersebut jadi kumpulan aksara yang menyenangkan untuk dibaca.
Baca juga: Buku-Buku Indonesia Rekomendasi Teman Jenius & Co.Creators
4. The Great Gatsby (F. Scott Fitzgerald)
Banyak banget novel-novel klasik yang bisa kamu jadikan referensi menulis, salah satunya karya dari F. Scott Fitzgerald, salah satu penulis tersohor di eranya. Dari novel ini, kamu bisa melihat betapa simpel premis yang dipakai oleh sang penulis: seorang laki-laki (Gatsby) yang hendak meraih cintanya kembali. Namun, novel ini jadi kompleks ketika penulis menyelipkan rumitnya hubungan antarkelas dalam masa Jazz Age—1920-an. Novel ini salah satu contoh dari yang disebut dengan gagasan sederhana jadi tulisan yang dalam dan kuat. Selain The Great Gatsby, kamu juga bisa baca Gone with the Wind (Margaret Mitchell), The Sound and The Fury (William Faulkner), 1984 (George Orwell), dan masih banyak lagi. Novel-novel ini tersedia free dan sudah banyak diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
5. Tales of Mystery and Terror (Edgar Allan Poe)
Kamu gak salah baca kok. Tales of Mystery and Terror juga jadi buku yang wajib dibaca. Meski formatnya berupa kumpulan cerita thriller, karya Edgar Allan Poe ini bisa membuatmu hanyut dalam kengerian dalam deskripsi yang dia tulis. Detail, tapi gak berlebihan! Jadi, mau apa pun genre tulisanmu, kamu bisa mencermati bagaimana penulis bertutur lewat deskripsi. Novel yang dibaca tuh gak melulu harus sama genrenya dengan yang kamu tulis. Bahkan, ada penulis romance terkenal Indonesia yang mempelajari plot dari novel thriller lho. Untuk karya kontemporer, kamu juga bisa baca The Night Circus (Erin Morgenstern). Selain buku ini, ada juga Jane Eyre (Charlotte Brontë) dan Oliver Twist (Charles Dickens) yang mana dalam novel-novel ini kamu bisa belajar bikin karakter yang kuat.
6. Novel Favoritmu
Gak salah nih kalau novel favoritmu jadi buku yang wajib dibaca? Iya, gak salah kok. Biasanya—gak selalu ya—bacaan favoritmu ini resonate banget dengan apa yang bakal kamu tulis. Misalnya, si A suka banget sama tulisan Kak Sitta Karina. Gak bisa dimungkiri, tulisan Kak Sitta memengaruhi style menulis si A. Si A pun berkeinginan menulis cerpen atau novel gaya pop. Atau dalam kasus lainnya, novel favorit bisa meningkatkan mood menulis. Bisa saja seorang penulis cerita fantasi punya novel chicklit favorit yang bisa ngebangun mood-nya menulis. Jadi, siapkan sebuntel novel favorit saat lagi nulis!
Baca juga: Tips Belanja Buku Buat Para Kutu Buku
Nah, itu tadi buku yang direkomendasikan buat kamu para calon penulis! Memang sih, buku-buku yang disebutkan di atas kebanyakan berbahasa Inggris dan harganya cenderung lebih mahal, tapi kamu juga bisa kok mencicilnya dengan menabung di Dream Saver. Kamu pun bisa beli di e-commerce favorit menggunakan Jenius Pay. Kalau kamu suka baca digital, biasanya di Google Book juga tersedia dengan harga lebih murah. Bayarnya pun bisa pakai kartu debit VISA Jenius. Kamu sendiri, punya canon book versi kamu sendiri gak? Spill dong di kolom komentar!
Sumber gambar buku: Goodreads
Comments ( 3 )