Kemarin sempat kelewatan. Bikin lagi kelas onlinenya Mbak Ligwina dong, hehehe.
Gak sedikit berita di media massa yang menggambarkan bisnis-bisnis harus tutup sementara di masa pandemi ini, bahkan ada yang benar-benar gulung tikar. Sedih, pastinya, melihat teman-teman pemilik bisnis harus menanggung beban seperti ini. Belum lagi dengan karyawan-karyawan yang harus dirumahkan.
But, you are not alone! Co.Creators perlu tetap berpikir positif supaya bisa memecah-mecah masalah besar menjadi bagian-bagian lebih kecil dan gak bikin overwhelmed. Selanjutnya, pikirkan cara untuk survive.
Lewat Online Class: Managing Cashflow for SME/s During Pandemic saya membagikan beberapa tips yang bisa Co.Creators lakukan sebagai pemilik bisnis
Cek kondisi bisnis
Bisnis dalam kondisi normal, akan berfokus pada growth—pertumbuhan. Dalam keadaan normal, sebagai pemilik bisnis kamu pasti memikirkan hal-hal seperti bagaimana memaksimalkan sumber daya yang ada; bagaimana cara ekspansi dan menumbuhkan omzet; apakah dengan membeli alat produksi baru, bisnis kita akan bisa lebih baik, dan seterusnya.
Namun, bagaimana jika sedang berada dalam kondisi ‘tidak normal’ seperti sekarang? Tentu harus ada yang disesuaikan. Fokusmu sudah bukan lagi pada growth, tapi survive; apa yang bisa dihemat, apa yang bisa dikurangi, dan apa yang bisa disesuaikan. Jadi, mari cek dulu kondisi bisnismu yang sebenar-benarnya. Kalau sudah rugi, rugi berapa? Kalau masih ada laba, berapa labanya? Seperti apa kondisi karyawan? Apakah mereka masing-masing sudah memiliki dana darurat yang aman?
Ubah mindset
Siapa sih yang senang untuk gagal? Gak ada yang mau. Tapi, gagal itu biasa kok dalam bisnis. Hal inilah yang harus kamu sadari betul-betul sebagai pemilik bisnis. Bahkan seharusnya, mindset tersebut sudah kamu pahami dari awal mendirikan bisnis.
Gagal berbisnis itu biasa, terutama jika dalam kondisi pandemik seperti ini. Tapi, harus segera move on juga supaya cepat bangkit. Segera duduk di meja, dan rencanakan apa pun yang bisa kamu lakukan
Sesuaikan strategi
Ada beberapa aspek yang harus dicek terkait penyesuaian strategi ini:
- Keuangan: Dalam keuangan bisnis selain menghitung margin dan laba rugi, ada ongkos tetap dan ongkos variabel. Melihat dari itu cek ongkos apa yang bisa dihemat, dikurangi, dan disesuaikan.
- Sumber daya manusia: Pimpin para karyawan (sesuai struktur organisasi) untuk melewati masa sulit ini. Adakan pertemuan khusus untuk membahas langkah-langkah yang bisa diambil, koordinasikan operasional harian bisnis agar semua memahami kondisinya.
- Produk: Semua biasa berpikir cara memiliki omzet, dilanjut hal penjualan. Padahal harusnya memikirkan kebutuhan pembeli. Mungkinkah mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kondisi saat ini? Nah, ayo mulai pikirkan masalah apa yang sedang ada di kepala pelanggan dan bagaimana bisnis kamu bisa menjawab kebutuhannya.
- Sales & Marketing: Siapa yang akan bersedia membeli produk barang/jasamu? Kenali mereka dan tentukan bagaimana menjualnya. Uji kemungkinan untuk mengonversi cara penjualan dari offline menjadi online, dan strategi-strategi marketing lain yang disesuaikan dengan kondisi.
Mari berhitung!
Sesudah mengecek kondisi bisnismu yang paling real, sekarang saatnya menghitung. Apakah dana darurat bisnis kamu sudah cukup? Kalau sudah, sampai berapa lama bisa dipakai untuk bertahan? Cek juga aset lancar yang sudah dimiliki; apakah ada yang memungkinkan untuk dijual demi menambah dana darurat bisnis atau justru untuk membayar utang dan produksi? Ingat, setiap rupiahnya akan berharga, jadi lakukanlah perhitungan dengan cermat.
Kunci untuk bertahan di dunia bisnis dalam masa pandemi seperti sekarang adalah mempertahankan arus kas selama mungkin. Jangan hanya menunggu, segera lakukan sesuatu, setidaknya bersiaplah untuk ekonomi yang akan menggeliat lagi. Semoga, semuanya segera berlalu.
Kamu ingin ikutan online class dan event seru Jenius Co.Create lainnya? Yuk, bergabung dan pantau beragam kegiatannya dengan registrasi di sini
Comments ( 1 )