Yak setuju banget, pendidikan di Indonesia musti digenjot membaik dan tersebar merata begitu pula pendidikan keuangan.
Harapannya semoga Jenius semakin membaik dan memperlebar mata uang di fitur Saldo Mata Uang Asingnya 🙂
“Waktu masuk SMBC Indonesia, itu life changer buat saya”
Begitulah ungkapan sekaligus kalimat pembuka dari Rudi Sanjaya, Digital Banking – Business Product di Jenius SMBC Indonesia, yang saat itu hadir sebagai pembicara di Co.Create Club Semarang. Untuk pertama kalinya, Co.Create Club diselenggarakan di Semarang, tepatnya di Nikos Bar & Kitchen pada tanggal 13 Juli lalu untuk membahas segala seluk beluk tren finansial saat ini.
Di kesempatan kali itu, Rudi berbagi pengalaman pribadinya terkait finansial. Ia mengaku cukup impulsif dan kerap menggunakan kartu kredit untuk beragam transaksi. Namun, setelah ada Jenius, ia mengalami perubahan yang drastis. Berkurangnya penggunaan kartu kredit yang menjadi dasar dari pernyataannya di awal tentang SMBC Indonesia dan kehadiran Jenius yang telah merubah kebiasaan finansialnya menjadi lebih baik.
Mengenal inklusi dan financial literacy
Melanjutkan sharing session-nya dengan Co.Creators yang hadir saat itu, Rudi pun melempar pertanyaan tentang inklusi dan literasi keuangan. Ia berpendapat bahwa inklusi adalah segala sesuatu atau orang maupun kelompok yang sudah merasakan layanan finansial formal, baik dalam bentuk koperasi, BPR, ataupun Bank.
“Sedangkan literasi merupakan sebuah Pendidikan keuangan dan di Indonesia sendiri pendidikan keuangan itu masih sangat rendah”, jelasnya secara singkat. Rudi melanjutkan bahwa hal tersebut yang menjadi salah satu misi Jenius, yakni tidak hanya mendorong inklusi namun juga ingin memberikan financial literacy atau literasi keuangan itu sendiri.
Lalu, apa yang membuat literasi keuangan itu penting?
Pertama, terkait meninggal usia dini. Bagi kamu yang sudah berkeluarga dan menjadi kepala rumah tangga, khususnya sudah memiliki istri dan anak yang menjadi tanggungan. Kamu harus memikirkan bagaimana hidup keluargamu nanti setelah ditinggalkan. Dengan belajar memahami literasi keuangan, kamu bisa mengetahui berapa jumlah tabungan untuk keluargamu nanti.
Kedua, pensiun di masa tua. Tentunya setiap orang memiliki target pensiun untuk istirahat dan lebih menikmati hidup. Pendidikan keuangan sangat penting guna membantu persiapan menabung dan memperkirakan batas jangka waktu kita untuk bekerja. Kamu gak mau kan saat usia kamu sudah masuk masa istirahat tapi masih bekerja?
Terakhir, yaitu adanya kebutuhan mendadak. Kebutuhan seperti ini tentu muncul tanpa bisa kita kira sebelumnya. Bila si kecil tiba-tiba sakit dan membutuhkan biaya yang besar, dari mana uangnya? Di saat seperti inilah literasi keuangan menjadi penting, agar kamu bisa menyiapkan dana darurat lebih awal.
Mulai buat perencanaan keuangan
Setelah menjelaskan tentang inklusi dan pentingnya pendidikan keuangan, Rudi berharap seluruh masyarakat bisa memanfaatkan dengan maksimal fitur-fitur yang telah disediakan oleh Jenius. Sebab Jenius hadir memang untuk memberikan jawaban dan kemudahan bagi siapapun yang ingin melakukan kegiatan finansial dengan lebih mudah.
“Dengan Jenius, saya harap teman-teman sudah mulai menyusun financial planning.”
Dalam menyusun perencanaan keuangan, kamu harus membaginya menjadi rencana jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, seperti traveling ke luar negeri dalam beberapa bulan ke depan, kamu bisa memanfaatkan salah satu fitur Jenius, yaitu saldo mata uang asing. Dengan adanya fitur ini kamu bisa menabung lebih awal sekaligus menyisihkan uang dalam bentuk USD, SGD, atau JPY. Jadi, saat sudah tiba di hari-H, kamu tidak perlu lagi khawatir terhadap perubahan kurs dan hal lain lainnya. Lebih praktis!
“Belum ada di Indonesia aplikasi yang bisa beli mata uang asing seperti Jenius. Belum ada. So, saya bangga banget ketika produk ini keluar.”
Sebelumnya Rudi juga memaparkan hasil riset mengenai kebutuhan akan mata uang asing. Sebanyak 48 persen digital savvy menukarkan mata uang asing untuk kebutuhan traveling sisanya untuk belanja online dari luar negeri. Melihat dari hasil riset tersebut, Rudi merasa bahwa mata uang asing saat ini sudah sangat tinggi tingkat kebutuhannya. Latar belakang itulah yang menjadi alasan Jenius merilis fitur saldo mata uang asing.
Atur keuangan lebih mudah
Di sesi berikutnya, Rudi kembali melempar pertanyaan, “apa sih yang membuat kita tidak pernah berhasil mengatur keuangan?”. Beberapa penyebabnya antara lain, yaitu perilaku impulsif, tidak pernah mengetahui alokasi pengeluaran, hingga malas mencatat pengeluaran dan pemasukan. Disadari atau tidak, kita memang sering mengabaikan pengeluaran-pengeluaran kecil yang dianggap remeh. Padahal bila dihitung-hitung jumlahnya gak sedikit lho!
Dengan cara penyampaian yang fun dan komunikatif, Rudi mengajak Co.Creators Semarang untuk mulai atur keuangan sendiri tanpa ribet! Nantinya kamu bisa mulai belajar melihat pengeluaran dan pemasukan di Jenius. Kamu juga bisa menentukan sendiri kategori pengeluarannya. Nah, dari situ kamu jadi bisa lebih memahami pola keuanganmu. Gak bakal ada lagi deh momen bingung kehabisan uang sebelum akhir bulan.
Antusias Co.Creators pun semakin besar, saking serunya diskusi bersama Rudi, tidak terasa kalau ternyata sudah tiba di penghujung acara. Kalau kamu ada pertanyaan seputar fitur Jenius atau masih sulit untuk mengatur keuangan sampaikan pertanyaanmu di forum diskusi Jenius Co.Create ya!
Ingin Jenius hadir di kotamu? Atau punya ide menarik untuk event Co.Create selanjutnya? Sampaikan di kolom komentar atau hubungi [email protected]
Comments ( 1 )