Pusing sama kerjaan, larinya buka Instagram. Niat istirahat dengan rebahan, eh malah sambil cek linimasa Twitter. Penat nunggu antrean mengular buat beli boba, asyiknya nonton video di TikTok. Gak heran sih, soalnya hidup kita tuh selalu berhubungan dengan media sosial.
Dari data yang diperoleh dari We Are Social dan Hootsuite, dengan total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosial tahun 2021 mencapai 170 juta lho. Artinya, 61,8% populasi di Indonesia menggunakannya—termasuk kamu di dalamnya.
Dampak media sosial memang tergantung individu masing-masing, ada yang positif maupun negatif. Namun, sebenarnya banyak juga dampak negatifnya dan gak terasa langsung. Misalnya, kesehatan mental.
Pada tahun 2020 terdapat penelitian yang menyebutkan media sosial bisa memicu depresi, ansietas (anxiety), dan gangguan tidur. Kalau sudah sampai begitu, berarti kamu sudah kecanduan media sosial. Makanya, diperlukanlah detoks media sosial (social media detox).
Baca juga: Baca Tips Ini Biar Motivasimu Berolahraga Gak Turun Drastis
Detoks Media Sosial
“Aku udah uninstall Instagram nih biar produktif.”
“Jam buka TikTok-ku tuh pukul tujuh sampai delapan malam. Gak boleh lebih.”
Pernah dengar statement di atas? Yup, hal tersebut merupakan bentuk detoks media sosial. Bisa disimpulkan bahwa detoks media sosial adalah upaya pembatasan akses terhadap situs jejaring sosial, baik sementara atau permanen.
Baca juga: Barang Unik ala Tim Co.Create yang Harus Kamu Coba
Detoks media sosial ini berguna untuk memutus rantai candu kamu memakai media sosial. Soalnya, gawat juga lho kalau sudah kecanduan main media sosial. Dilansir dari Medical News Today yang diambil dari data beberapa penelitian, kecanduan medsos tuh punya dampak negatif, di antaranya adalah:
- berdampak pada kesehatan mental seperti meningkatkan stres, depresi, dan ansietas;
- menurunkan kualitas hubunganmu di dunia nyata, baik terhadap keluarga, teman, maupun pasangan;
- bisa membuatmu terpengaruh dan memiliki kebiasaan buruk dan membahayakan;
- berdampak juga pada kesehatan fisik; serta
- menurunkan produktivitas.
Dengan melakukan detoks media sosial, kamu bisa meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Jadi, jangan sampai terlambat melakukannya!
Baca juga: Siang Makan Nasi, Kalau Malam Overthinking
Manfaat Detoks Media Sosial
Kalau kamu sudah bisa mengontrol batas waktu untuk buka media sosial kamu, bakalan ada banyak manfaat yang menyertainya, antara lain sebagai berikut.
- Bikin tidur lebih pulas! Menurut penelitian Innovative Journal, sinar biru yang dikeluarkan oleh ponsel tuh menghambat pelepasan melatonin, hormon pemicu rasa kantuk. Kalau sudah detoks, tentu frekuensi lihat layar ponsel bakal menurun, dan kamu pun bisa tidur dengan nyenyak.
- Terhindar dari rasa cemas berlebihan. Sadar atau gak, kadang kamu membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain yang kamu lihat posting-annya di media sosial padahal posting-an tersebut hanya “kelihatan bahagia”. Disebutkan oleh Cleveland Clinic, beristirahat dari media sosial mengurangi gangguan kecemasan dan stres, bahkan depresi!
- Memperbaiki mood. Terdapat penelitian yang mengungkap bahwa media sosial bisa mengubah mood pengguna dalam sekejap. Perubahan-perubahan yang ekstrem juga bisa memengaruhi kesehatan mentalmu. Jangan sampai deh ya!
- Mengendalikan FOMO—fear of missing out. Kalau sudah keranjingan media sosial, bawaannya kepingin tau kabar terkini tentang gebetan, teman, bahkan idola. Dengan beristirahat di dunia digital kamu bisa kendalikan kebiasaan FOMO tersebut dengan living your life.
- Makin produktif. Saat kamu sibuk main media sosial, pasti kamu lupa aja saja to-do list kamu selama ini. Nah, kalau sudah jauh dari medsos tentu waktu luangmu bakal bertambah, dan hal itu bisa diisi dengan kegiatan yang sudah tertunda sebelumnya. Kamu bisa pakai itu entah buat olahraga, ngelakuin hobi, atau bahkan beberes kamar!
- Kembali terkoneksi dengan orang-orang di dunia nyata. Media sosial diciptakan agar kamu terhubung dengan orang yang jaraknya jauh. Tapi siapa sangka efeknya malah abai terhadap komunikasi secara langsung? Dengan detoks medsos, kamu bisa terkoneksi lagi dengan teman-teman secara langsung.
Baca juga: Self-Love: Cara Menyayangi Diri Sendiri
Kelihatannya sih simpel banget ya buat mengeksekusi detoks media sosial, tapi sebenarnya hal ini cukup sulit dilakukan. Namun, bukan berarti gak bisa. Nah, ada sedikit tips buat kamu yang mau mulai melakukannya.
- Jangan terlalu ekstrem bikin durasi detoks medsos, pelan-pelan aja. Bisa mulai dengan seminggu. Kalau sudah biasa, bisa bertahap juga dinaikkan durasinya.
- Jangan langsung uninstall aplikasi. Memang ada yang bisa langsung ekstrem, tapi gak sedikit yang malah “stres” dan ujung-ujungnya instal lagi. Bisa pakai jam “main medsos”. Bahkan di smartphone-mu bisa diatur buat penggunaan sebuah aplikasi—manfaatkan!
- Bikin to-do list kegiatan buat ganti kekosongan tersebut. Jadi, fokusmu bukan ke media sosial, melainkan aktivitas tersebut.
Baca juga: Memahami Self-Care: Beda Orang, Beda Cara
Pas mulai, pasti kamu bakal ngerasa gelisah dan kepingin tau notifikasi medsos kamu. Tapi suwer deh, kalau berhasil, kamu bisa punya kualitas hidup yang lebih baik. Kayak yang udah dibahas di atas, terapkan secara bertahap! Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang lagi getol-getolnya main medsos, ya. Boleh juga lho share pengalamanmu di kolom komentar kalau pernah social media detox!
Comments ( 0 )