Bagi mereka yang suka traveling, menjadi seorang travel blogger memang terdengar menyenangkan. Namun kini, situs yang menyajikan konten traveling gak terhitung lagi jumlahnya. Lalu bagaimana mengemas konten yang menarik perhatian pembaca agar menonjol dari tulisan lainnya?
Pertanyaan tersebut dijawab melalui kolaborasi Jenius dengan Wearinasia dalam talkshow “Travel Writing 202: How to Make Netizen Read Your Journey?” pada 25 April 2018 di Jenius X EV Hive Skyline, Menara SMBC. Kolaborasi ini menghadirkan Acen Trisusanto sebagai Travel Content Creator Jalan Pendaki. Dalam talkshow ini, Acen berbagi rahasia agar pengalaman traveling yang menyenangkan bisa menghasilkan tulisan yang shareable dan memancing banyak orang untuk membaca.
Acen menjelaskan pentingnya tahapan “find your voice” sebelum mulai menulis.
Sebagai travel blogger yang dikenal dengan gaya bahasa jenaka dan tips-tips yang unik, kali ini Acen gak hanya berbagi tips menulis catatan perjalanan. Lebih dari itu, Acen berusaha menekankan bahwa hal yang paling penting sebelum mulai menulis adalah menemukan “suara”. Menurut Acen, banyak blogger yang mengambil angle cerita serta gaya bahasa yang sama. Tulisan-tulisan seperti panduan perjalanan, biaya yang diperlukan, atau pilihan transportasi, bisa dengan mudah ditemukan karena jumlahnya yang sudah terlalu banyak. Bagi Acen, penemuan “suara” ini penting bukan hanya sebagai pembeda, namun juga untuk membantu blogger dalam mengemas konten selanjutnya. Penulis harus mampu memilih satu fokus untuk perencanaan konten jangka panjang, misalnya tulisan yang khusus berisi panduan, cerita mistis, drama perjalanan atau sesuatu yang lebih serius seperti sejarah, budaya, dan lainnya.
Bila kamu berkunjung ke situs Jalan Pendaki, kamu pasti menemukan cerita-cerita lucu dari kegiatan pendakian gunung. Apa yang Acen lakukan melalui tulisan-tulisannya adalah untuk menegaskan sosoknya sebagai penulis drama pendakian dan kegiatan traveling tanpa menghilangkan informasi penting lain seputar tempat yang ia jelajahi.
Acen menceritakan pengalamannya saat bekerja sama dengan brand.
Poin lain yang ditekankan oleh Acen adalah jujur dengan apa yang dirasakan terutama bila kamu bekerja sama dengan sebuah brand. Meski dipromosikan oleh brand, blogger tetap harus fokus pada pengalaman dan momen yang sesungguhnya daripada sibuk promosi di media sosial tentang kegiatan traveling yang dijalani. Sebab bila penulis kehilangan fokus saat traveling, cerita yang dituang ke tulisan akan terasa hambar, terlalu dibuat-buat, dan kurang menggugah emosi pembaca.
Kedua poin tersebut juga menurut Acen dapat membantu blogger menghadapi plagiarisme. Dari pengalamannya sendiri, Acen tidak pernah sadar tulisannya dijiplak banyak komunitas pendaki gunung. Para pembacanya-lah yang selalu menyadari lebih dulu. Menurut Acen, kalau blogger telah menemukan “suara”-nya dan menghasilkan tulisan yang jujur, tanpa ada watermark sekalipun dalam tulisan, pembaca akan tau.
Berbicara soal plagiarisme, Acen mengaku tidak pernah ambil pusing.
“Ada satu pepatah yang bilang, kalau memang kita kreator sejati, sekali karya kita dijiplak, kita pasti bisa menciptakan karya lain yang jauh lebih baik lagi. Jadi ya udah”
Selain kedua tips tersebut, Acen juga menyarankan peserta untuk tetap mengecek fakta lokasi, menghindari judul yang click-bait, serta konsisten mencatat pengalaman menarik/lucu sepanjang perjalanan terutama untuk perjalanan panjang. Namun, bukan berarti terlalu sibuk memikirkan konten dan tidak menikmati momennya.
“Cukup tulis inti kejadiannya saja, cukup beberapa kata yang menggambarkan kejadian di hari itu”
Salah satu peserta talkshow saat sesi tanya jawab.
Sepanjang talkshow, Acen juga memberikan beberapa contoh tulisannya di Jalan Pendaki. Dengan harapan, dapat membantu teman-teman Co.Creators baik yang belum menulis atau akan menulis agar semakin termotivasi untuk mulai berkarya.
Bagaimana denganmu? Sudah membayangkan diri kamu jadi travel blogger? Atau punya cerita menarik tentang perjalanan yang pernah kamu lakukan? Share di forum diskusi Co.Create yuk! Kamu juga bisa mengusulkan ide kolaborasi selanjutnya, cukup kirim idemu di siniya.
Comments ( 0 )