Berdasarkan data dari KSEI (Kustodian Sentra Efek Indonesia), pada tahun 2021 terjadi lonjakan jumlah investor di pasar modal sebesar 92,7% dan diikuti dengan investor reksa dana sebesar 115,41% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara khusus, pertumbuhan ini ditopang oleh kaum milenial dan gen Z.
Salah satu penyebab kenaikan jumlah investor ini adalah dengan semakin mudahnya proses registrasi untuk berinvestasi melalui platform online sekaligus memberikan kemudahan pada investor untuk melakukan investasi dengan modal yang minim.
Buat kamu yang baru belajar atau sudah mulai berinvestasi, maka disarankan untuk memanfaatkan sebuah tool bernama money management. Apa sih sebenarnya money management?
Baca juga: Langkah Kecil untuk Mulai Investasi
Tujuan money management adalah berstrategi mengatur modal untuk meminimalisasi kerugian. Kamu mungkin pernah dengar sebuah quotes terkenal, yaitu: “Don’t put all eggs in one basket.”
Kalimat itu benar banget karena jangan sampai kamu menaruh seluruh modal ke dalam 1 jenis instrumen investasi, terutama yang mengandung risiko.
Dengan menggunakan money management, kamu bisa terhindar dari kerugian yang cukup dalam apabila salah satu atau beberapa instrumen investasi pilihanmu sedang mengalami kerugian.
Baca juga: Hal yang Wajib Kamu Tau untuk Mulai Berinvestasi
Terus, gimana sih caranya melakukan money management? Kamu bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini.
Pertama, tentukan modal investasi. Kamu bisa menentukan modal investasi untuk satu kali investasi atau secara berkala.
Kedua, tentukan jenis investasi dan alokasi sesuai dengan profil risiko kamu atau tingkat kenyamanan kamu dalam berinvestasi. Salah satu contoh alokasi bisa dilihat dari tabel di bawah.
Risiko Investasi | Contoh | Alokasi |
Rendah | Tabungan, emas, reksa dana pasar uang, ORI, SUKUK | 60% |
Sedang | Reksa dana campuran | 25% |
Tinggi | Saham, reksa dana saham, crypto, forex | 15% |
Ketiga, jalankan investasi secara disiplin sesuai money management yang kamu rancang tadi. Tetap rasional dalam memilih instrumen investasi dan gak FOMO pada jenis investasi yang memberikan cuan besar dalam waktu singkat
Terakhir, cek secara berkala kondisi investasi kamu; apakah sudah sesuai dengan money management
Tips lain, kamu juga bisa melakukan money management pada masing-masing investasi. Sebagai contoh, salah satu investasi kamu adalah reksa dana, maka kamu bisa menempatkan uang kamu di beberapa reksa dana kayak di reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.
Baca juga: Investasi Leher ke Atas
Atau kalau berinvestasi di pasar modal, kamu bisa menempatkan uang kamu secara rata di beberapa jenis saham seperti saham blue chip dan non blue chip.
Pola money management sifatnya personal, sehingga antara kamu dengan orang lain bakal punya bentuk yang berbeda-beda, tergantung dari profil risiko dan pengetahuan terhadap instrumen investasi yang kamu pilih.
Alokasi money management bisa berubah seiring bertambahnya modal, pengetahuan investasi, dan naiknya toleransi risiko kamu.
Di sini siapa saja yang sudah mulai berinvestasi Reksa Dana Jenius? Share yuk pengalamanmu di kolom komentar untuk berbagi. Sharing is caring, and… happy investing!
Comments ( 0 )