Keadaan yang belum menentu sampai sekarang bikin banyak orang mulai berpikir untuk berinvestasi. Salah satunya Co.Creator kita bernama Rania (bukan nama asli ya!).
Dalam Jenius Financial Talk Co.Creation Week 2021 Rania bercerita pada Certified Financial Planner mengenai keinginannya berinvestasi.
Baca juga: Cara Mandiri Finansial Sebelum 30 ala Financial Planner
Pertimbangan membeli investasi
Rania berusia 28 tahun, dia bekerja sebagai pegawai tetap dan entrepreneur. Ternyata punya lebih dari satu sumber penghasilan gak bisa menjawab tujuan finansialnya.
Profil keuangan Rania sangat baik: dia gak punya utang dan cicilan, selain itu dana daruratnya pun aman. Dia juga kerap mencatat cash flow. Dengan keuangan yang stabil, dia pun berpikir untuk mulai berinvestasi.
Sayangnya, Rania kurang paham mengenai pertimbangan membeli investasi. Dia sering kali mengandalkan tren yang dia lihat di media sosial; nilai portofolionya pun gak sesuai ekspektasinya.
Lantas, apa yang harus Rania lakukan?
Baca juga: Berutang: Bagian Rencana Keuangan yang Perlu Perhatian Ekstra
Belajar memonitor investasi lewat fitur yang disediakan
Sekarang banyak banget platform investasi. Namun, mesti ingat platform/aplikasi yang Rania hendak gunakan harus diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), misalnya Jenius. Selain itu lebih gampang memonitor karena life finance langsung dalam satu aplikasi.
Dalam tiap platform investasi, ada fitur yang bisa memudahkan kita memilih investasi apa yang cocok dengan profil risiko (yang didapat setelah menjawab pertanyaan yang diajukan).
Secara paralel, Rania wajib tau tentang kegunaan fitur yang ada di Jenius. Ketika bisa menggunakan fitur dengan optimal, Rania bakalan mampu memonitor dan mereviu sehingga portofolionya sesuai ekspektasi.
Baca juga: Simpel Berinvestasi Reksa Dana di Jenius
Mulai belajar dari dasar
Gak pernah ada yang salah dengan belajar dari dasar lagi, begitu pula dalam kasus Rania. Bahkan, sebelum mengecek profil risiko dan beli jenis investasi, sudah semestinya Rania tau hal-hal mendasar soal investasi.
Investasi leher ke atas dulu, baru mulai berinvestasi–begitulah semestinya. Kalau sudah tau jenis investasi apa yang ingin dibeli–katakanlah saham, Rania bisa mulai mempelajari kelas-kelas dasar mengenai saham.
Rania bisa mengikuti online class gratis yang ada di Jenius Co.Create, menonton video YouTube, baca buku terkait, atau bahkan menyisihkan uang untuk menghadiri kelas berbayar soal saham jika ingin upgrade.
Baca juga: Investasi Leher ke Atas, Investasi yang Gak Bakal Bikin Rugi
Diversifikasi instrumen investasi
Rania termasuk punya alokasi keuangan yang baik dengan pos-pos tabungan dan investasi. Jadi disarankan setelah tau cara kerja saham, Rania melakukan investasi di instrumen lain–melakukan diversifikasi.
Artinya, Rania menempatkan dana investasi di beberapa instrumen investasi yang karakteristiknya berbeda. Karakteristik yang dimaksud tentu likuiditas, risiko, dan profil return-nya yang mana tiap instrumen berbeda-beda.
Rania bisa memilih reksa dana ataupun obligasi misalnya. Dengan profil keuangan yang dimiliki, Rania bisa menciptakan portofolio beragam biar bisa meminimalkan kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Baca juga: Berencana Beli Hunian Pertama? Yuk Ikuti Langkah-Langkah Ini
Nah, itu tadi tips biar Rania gak melakukan kesalahan ketika ingin mulai berinvestasi dengan benar. Intinya pelajari dulu dan jangan FOMO karena orang-orang mulai gemar berinvestasi di instrumen tertentu.
Semoga kisah Rania bisa dijadikan pelajaran oleh kamu yang lagi kepingin mulai berinvestasi, ya. Sampai ketemu di Seri Re-kreasi Finansial selanjutnya!
Comments ( 0 )