Pay it forward! Keren, Kak Bayu.
Saat mendengar kata “sisa”, saya merasa sangat gak nyaman. Makanan sisa, material sisa, kain sisa, atau apa pun yang tersisa… rasanya mengganjal karena semestinya semua hal itu tepat, seharusnya pas.
Singkat kata, ketika saya melongok isi lemari baju dan mengelompokkannya, hanya 1/3 saja yang masih digunakan. Terinspirasi buku Goodbye Things, hidup minimalis ala orang Jepang karya Fumio Sasaki, maka 1/3 isi lemari pakaian diberikan ke teman-teman, ART, atau siapa pun yang berminat. Nah, masih ada 1/3 lagi yang rasanya kurang layak diberikan ke orang lain. Mau dibuang pun sayang, kan?
Kemudian akhirnya mestakung alias semesta mendukung! Entah bagaimana, sebagai teman Jenius, tiba-tiba saya mendapat e-mail mengenai Creative Workshop bertajuk “Upcycling Fashion”. Meski awalnya dilema antara ikut meng-upcycling baju atau belajar bikin video atau konten dengan ponsel.
Baca juga: Bikin Hobi Main Game Jadi Penghasilan
Dengan pertimbangan belajar bikin video bisa dilakukan mandiri, akhirnya saya memutuskan buat ikut meng-upcycling baju yang diselenggarakan oleh Co.Creation Week 2022.
Tepat pada 29 Oktober 2022 siang, setelah bertahun-tahun hidup di Bandung dan jarang banget ke mal; kini saya harus pergi—dan sudah berada—di Plaza Indonesia yang mewah. Workshop-nya diselenggarakan di GoWork, yang rasanya amat sangat nyaman dan menyenangkan.
Singkat kata, workshop pun dimulai… dan… saya adalah peserta pria satu-satunya. Awalnya saya memang merasa kurang nyaman. Namun setelah mendengar penjelasan soal banyaknya limbah pakaian adalah masalah serius terhadap bumi, saya gak peduli maskulinitas saya dipertanyakan (meski mungkin ini hanya asumsi karena saya satu-satunya peserta pria).
Baca juga: Pengaruh Digital Presence dalam Mengembangkan Bisnis
Saya hanya ingin memberikan kontribusi kecil untuk menjaga bumi dari masalah limbah pakaian. Akhirnya, selembar kaus bekas bisa saya jadikan tas dengan cara yang sederhana. Saya yakin tas hasil upcycling saya kuat walau dari segi artistik mungkin kalah jauh dari para perempuan cantik peserta lain.
Ternyata selesai dari workshop bukan akhir dari cerita meng-upcycling. Sampai di rumah, saya bongkar lagi lemari saya dan mengambil kaus-kaus yang gak terpakai, lalu saya bikin lagi tas dengan ilmu yang sudah saya dapatkan di Jenius Creative Workshop kemarin. Setelah itu, saya bagi-lagi lagi ke tetangga.
Belum berakhir sampai di situ, saya juga ingin mengajarkan pada mereka cara membuat tas dari kaus yang mungkin sudah dianggap gak layak pakai. Ilmu memang bermanfaat ketika bisa diamalkan, bukan? Pay it forward!
Baca juga: Belajar Menumbuhkan Self-love
Terima kasih, Jenius Co.Create yang telah menghelat banyak Creative Workshop! Please do more with many more participants!
Comments ( 2 )