Wah ini rangkuman dari materi Live IG yang kemaren-kemaren ya kak? Keren.
Btw yang paling aku inget tuh kalo kita sebisa mungkin nyiapin dana 100 sampe 120 juta biar pernikahan jadi momen paling berkesan (meskipun memang sejatinya berkesan sih) hehe
Kamu mungkin sering dapat pertanyaan ‘Kapan nikah?’ dari orang-orang di sekitar kamu. Mulai dari orang tua, saudara, kerabat, bahkan terkadang celetukan teman turut andil dalam menambah beban pikiran kamu yang masih melajang. Tentu saja bukan hanya kapan yang sering menjadi tanda tanya besar saat kata menikah terlintas di pikiran, namun juga bagaimana untuk menyiasati keuangan supaya kamu bisa mulai mempersiapkan dana untuk pernikahan itu sendiri.
Untuk menjawab pertanyaan ini, Jenius Co.Create bersama dengan Budi Raharjo (Certified Financial Planner) dan Agnes Marlita (Social Media Branding Trainer & Consultant) membagi tips dan juga pengalaman mereka dalam mempersiapkan biaya pernikahan.
Kapan Mulai Menabung?
Terlepas dari kamu sudah atau belum merencanakan pernikahanmu dengan matang, tak ada salahnya untuk mulai menabung dari awal karirmu. Setelah semua kebutuhan pokokmu terpenuhi, sisihkanlah sekian persen dari pendapatanmu khusus untuk rencana menikah dan pastikan untuk tetap rutin.
Meskipun demikian, tak selamanya perjalananmu dalam menabung berjalan mulus dan sesuai rencana. Guna menghindari segala resiko yang tidak diinginkan, pilih instrumen penyimpanan atau investasi yang tepat. Seperti misalnya bulan pernikahan kamu sudah bisa dihitung jari, sebaiknya hindari instrumen investasi yang beresiko tinggi seperti saham yang sangat fluktuatif. Untuk skenario ini akan lebih baik jika kamu menyimpan tabungan berjangka atau deposito jangka pendek yang resikonya jauh lebih kecil. Jenius menawarkan Maxi Saver yang memberikan bunga hingga 7% pertahun yang bisa kamu atur periodenya sesuai dengan kebutuhan kamu.
Atur Prioritas
Dalam mempersiapkan dana pernikahan yang jumlahnya tidak kecil, prioritas adalah benteng pertahanan pertama yang bisa melindungi kamu dari bengkaknya budget. Untuk itu kamu harus pastikan biaya yang memang wajib sudah terpenuhi terlebih dahulu, seperti misalnya pengurusan administrasi pernikahan di KUA atau Kantor Catatan Sipil sehingga pernikahan kamu akan dilihat sah oleh negara dan agama. Selanjutnya, sisihkan terlebih dahulu budget untuk mahar dan cincin sebelum kamu memikirkan lebih lanjut persiapan yang sifatnya opsional.
Saat ini resepsi pernikahan yang megah dan meriah nampaknya sudah menjadi budaya di Indonesia. Namun kamu nggak harus jor-joran untuk menghelat acara sekali seumur hidup. Inilah mengapa budget resepsi digolongkan dalam budget opsional. Umumnya, budget resepsi akan mengalir paling deras pada biaya gedung lengkap dengan dekorasi, makanan, pakaian pengantin dan keluarga, serta dokumentasi dan hiburan.
Menyiasati Biaya-Biaya Besar
Kamu bisa mengakali alokasi dana besar ini dengan mencari pilihan yang lebih terjangkau tanpa menurunkan standar. Misalnya mencari lokasi tempat di luar pusat kota, atau memanfaatkan tempat ibadah yang harganya jauh lebih miring dibandingkan venue di pusat kota. Beberapa venue juga biasanya menawarkan paket bundling dengan dekorasi hingga makanan yang bisa membantu menekan budget. Dengan melakukan banyak survei, maka kamu bisa memutuskan di manakah tempat yang paling ideal yang bisa mengakomodasi pernikahan kamu serta tidak menguras budget.
Selanjutnya, ada trik tersendiri untuk mengurus makanan katering. Dengan asumsi 10% dari undangan tidak hadir, kamu bisa membagi proporsi makanan katering yang kamu pesan menjadi 60% untuk porsi makanan buffet dan 40% untuk porsi makanan gubukan, dari jumlah tamu yang hadir.
Jika venue dan makanan sudah beres, kamu bisa mulai memikirkan pakaian pengantin dan keluarga. Supaya bisa tetap eksklusif tapi nggak kemahalan, kamu bisa sewa perdana baju nikah dari suatu sanggar atau butik. Nantinya mereka akan membuatkan gaun baru untuk kamu kenakan, dan setelah acara selesai gaun tersebut akan dikembalikan ke sanggar dan menjadi koleksi mereka. Selesai dengan pakaian pengantin, kamu bisa untuk mulai mencari toko atau butik yang menyediakan pakaian yang akan dikenakan oleh keluarga. Survei ini juga penting lho, karena tanpa survei, kamu gak akan tau kalau di Pasar Klewer Solo misalnya, kamu bisa dapetin pakaian tersebut dengan harga yang murah tapi tetap berkualitas.
Meskipun budget kamu sudah banyak dialokasikan pada gedung, makanan, dan biaya besar lainnya, hal-hal kecil seperti undangan, souvenir, atau biaya tambahan seperti charge kebersihan venue jangan sampai terlewat. Semakin kamu teliti dan detail untuk mengurus pernak-pernik pernikahan, semakin kecil juga resiko kamu untuk kebablasan dalam menggunakan budget.
Mengunjungi Wedding Exhibition
Saat merencanakan pernikahan, nggak ada salahnya untuk mengunjungi wedding exhibition yang biasanya rutin diselenggarakan tiap tahun. Selain bisa mengetahui gambaran menyeluruh mengenai apa saja yang nanti akan kamu butuhkan menjelang pernikahan, kamu juga bisa sekaligus menggali informasi dari vendor-vendor yang ada di sana.
Nggak hanya itu, ada banyak vendor yang memberikan promo di wedding ini. Kalau kamu beruntung, kamu bisa mendapatkan diskon di atas 10% lho. Di sini kamu akan sangat membutuhkan kemampuan menawar karena harga yang sudah diberikan promo tadi masih bisa dinegosiasikan. Kalau kamu memang sudah yakin dan sreg dengan harga yang ditawarkan, jangan lupa untuk membawa uang tunai yang cukup ya. Karena biasanya diskon tersebut hanya berlaku di rentang waktu pameran saja.
Sekarang sudah tau kan tips menyiasati dana persiapan pernikahan? Jadi, maksimalkan usaha kamu dalam melakukan survei ya. Bisa dari sharing dengan teman yang sudah menikah, mengunjungi pameran pernikahan, hingga langsung terjun ke lapangan.
Mau tau lebih banyak tips finansial dari ahlinya? Pantau terus Instagram Live Jenius Co.Create di akun @jeniusconnect setiap hari kamis pukul 19.00 WIB pada minggu pertama dan ketiga setiap bulan.
Comments ( 1 )