Sebagai pelaku aktif transaksi daring, tentunya gak ada alasan menolak tawaran membuat akun Jenius SMBC Indonesia. Penjelasan awal yang diberikan mbak sales Jenius ternyata gak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemudahan yang aku dapatkan setelah pemakaian lebih dari 3 tahun. Udah gitu, gak terbatas untuk transaksi daring doang. Bukan main, kan?!
1. Mau melakukan transaksi daring? Supergampang!
Kamu suka belanja seperti aku, baik dari marketplace lokal maupun internasional? Pakai aja Jenius. Dengan 25 kali gratis biaya transfer antarbank setiap bulannya, tentu hal ini bisa menghemat banget, baik transfer langsung ke sesama Jenius, maupun transfer antarbank bahkan bisa juga transfer ke nomor akun virtual. Pembebasan biaya transfer ini bisa menghemat sampai Rp162.500,- per bulannya lho.
Yang lebih menyenangkan lagi, Jenius bisa dipakai untuk transaksi dari marketplace asing dengan kurs yang bagus pula! Tanpa kartu kredit pun, pembayaran transaksiku sudah diterima oleh pelapak yang bersangkutan, baik dalam USD maupun EUR. Jangan tanya apa saja yang sudah kubeli ya, hehehe. Lumayan banyak deh. Oh iya, transaksi seperti ini akan memotong saldo kita dalam rupiah, kecuali kita punya saldo dalam mata uang asing di rekening aktif kita.
Satu hal lagi, kalau kita perlu menggunakan akun rekening bersama internasional dalam transaksi daring, menurutku Jenius juara sih. Kita bisa menghubungkan kartu Jenius kita langsung dan gak ribet. Untuk yang ingin melakukan pencairan dana, transfer dari rekening bersama ke akun Jenius gak bakal memakan waktu lebih dari 1 menit meskipun dilakukan pada saat weekend pukul 11 malam! Sungguh real time kalau dibandingkan dengan pencairan menggunakan nomor kartu debit bank lain yang bisa memakan waktu beberapa hari kerja.
2. Mau menabung? Tinggal pilih fitur Jenius sesuai kebutuhan!
Fitur menabung yang paling sering kupakai adalah Flexi Saver dan Maxi Saver. Sebagai orang yang (cukup) boros tapi ingin cuan, kalau uang gak dibuat pos-pos seperti ini ya akan habis buat transaksi ini-itu. Maxi Saver ini deposito berjangka dengan minimum nilai pokok Rp10.000.000,-.
Aku mengumpulkan dana selama beberapa bulan sampai bisa membuka Maxi Saver, jadi sekarang setiap bulannya selalu aku sisihkan sekian persen pendapatan untuk disimpan di sini. Lumayan tiap bulan cuan 5,25% (bunga Jenius terbaru), karena portofolio keuangan juga butuh diversifikasi dan Jenius sangat gampang dipakai. Oh iya, maturity option bisa diatur juga. Biasanya aku atur setiap 1 bulan dan bisa di-terminate sewaktu-waktu, kecuali sudah dekat dengan tempo maturity-nya ya. Sisanya? Aku masukin Flexi Saver yang bisa dicairkan kapan pun dan menyisakan kurang dari Rp100.000,- di Saldo Aktif. Alasannya, ya… cuma sebagai kamuflase kalau saldo sudah abis sih, jadi gak tergoda belanja, hehehe.
3. Mau travelling? Butuh mata uang asing?
Buat yang sering ke luar negeri, baik urusan kerja maupun cuma jalan-jalan, aku sudah merasakan betapa enaknya mengandalkan Jenius saat mendadak diminta mengirim sampel ke negeri seberang. Penukaran mata uang di money changer tentu memiliki jam kerja terbatas, apalagi mereka cuma menyediakan pecahan besar. Sementara, saat itu aku butuh pecahan kecil untuk mengisi saldo MRT. Akhirnya beli lewat Jenius saja deh, bahkan ternyata bisa langsung dikonversiin jadi saldo MRT juga. Jadi gak pusing lagi mikirin caranya buat ke laboratorium pakai transportasi umum. Bonus jalan-jalan juga setelah kerjaan beres!
Selain itu, aku juga merasakan mudahnya membeli kurs mata uang asing lainnya saat merencakan pergi ke Eropa. Aku merencanakan kemungkinan pengeluaran dengan transaksi nontunai karena tergoda pengalaman orang lain, pemotongan langsung dari Jenius lebih murah daripada kalau kita menggunakan kartu kredit. Sekitar bulan Februari 2020, aku membeli kurs euro dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan beberapa money changer di kotaku, terlebih saat itu kurs euro memang sedang turun. Tentu saja hal ini gak bakal dilewatkan oleh flashpacker irit seperti aku.
Sayangnya karena pandemi, rencana travelling batal dan saldo tersebut akhirnya hanya jadi saldo mengendap. Baru-baru ini aku melakukan penjualan kurs euro dan lumayan ada selisihnya karena alasan yang sudah kusebutkan tadi; nilai tukar kurs yang bagus dan memang sejak pandemi nilai tukar kurs gak pernah serendah saat aku melakukan pembelian kemarin. Tadinya aku mau menggunakan kurs ini untuk transaksi daring, tapi lupa belum di-setting jadi Saldo Aktif, makanya gak terpotong deh.
4. Khawatir dengan keamanan akun digital banking? Jenius punya keamanan berlapis lho!
Selain menggunakan PIN, Jenius juga sudah menggunakan fingerprint untuk dapat mengakses akun kita. Masih khawatir? Sebagai orang yang parnoan, aku cukup paham kalau semua sistem ada kelemahannya. Selama ini aku gak pernah memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan Jenius. Namun, sebagai tindakan preventif, ada 2 hal yang selama ini sudah aku lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak aku inginkan dengan akunku dan isinya:
Pertama, batasi saldo transaksi. Sebelumnya, aku gak pernah mengganti limitasi transaksi apalagi untuk nomor rekening yang sudah sering kujadikan subjek transaksi. Tapi gak ada salahnya jaga-jaga. Dengan mengubah setting di Transcation Authentification, setiap transaksi yang lebih besar dari batas yang sudah diatur sebelumnya akan meminta otentifikasi dengan memasukkan password.
Kedua, pindahkan Saldo Aktif ke fitur tabungan. Inilah alasan kedua kenapa aku memindahkan Saldo Aktif-ku ke Flexi Saver: karena aku punya tendensi boros dan parno. Hal ini bukan cuma aku implementasikan di akun Jenius sih, tapi di semua platform yang aku pakai. Rajin-rajin pantau aktivitas akun sendiri untuk menghindari adanya transaksi yang gak diinginkan, termasuk ketika kamu lupa pernah melakukan transaksi yang impulsif. Kalau yang terakhir memang pengalaman pribadi, hehehe.
Wah, gak terasa ya ternyata Jenius sudah berulang tahun yang ke-4! Terima kasih sudah hadir untuk mempermudah urusan finansialku selama ini, baik yang serius maupun untuk hura-hura. Sudah banyak orang yang aku sarankan daftar akun Jenius, baik melalui mas atau mbak sales Jenius seperti aku saat secara random disamperin di mal, maupun melalui website http://www.jenius.com. Kuakui mbak sales yang kutemui saat itu tau target yang tepat meskipun saat itu tampilanku gak representatif untuk menerima tawaran membuka akun baru. But experience does speak for itself, isn’t it?
Comments ( 0 )