Mungkin ini bukan cerita yang baru, tapi cerita ini adalah sebuah apresiasi tinggi untuk bank yang tidak pernah aku sangka sebermanfaat ini.
Cerita bermula saat aku punya relationship dengan orang yang cukup jauh dari lokasi tinggalku. Ya, aku di Jakarta, ibukota Indonesia dan dia di Atambua, perbatasan Indonesia. 3.035 kilometer yang rasanya kadang beraaat sekali untuk kami saling bertemu. Sampai akhirnya pada akhir tahun 2018 kami berkomitmen untuk mengumpulkan sejumlah dana untuk menikah.
Awalnya kami belum tau bagaimana cara kami menabung, entah akan dititipkan ke salah satu pihak dari kami atau membuka tabungan bersama, atau mungkin berinvestasi lewat saham atau reksadana untuk sementara waktu. Diantara banyak pilihan kami mengumpulkan dana menikah yang pertama kali kami eliminasi adalah membuka tabungan bersama. Sepertinya akan sulit untuk kami membuka tabungan bersama karena beberapa bank komersial mengharuskan kami untuk datang ke bank secara bersamaan. Sebenarnya, bukannya kami tidak bertemu. Kami memang bertemu, tapi kebanyakan kami bertemu kalau sedang ada libur panjang sehingga bank tidak buka. Kami belum berani meminta cuti, karena kami berdua baru saja di terima di tempat kerja kami kurang dari satu tahun sehingga belum ada hak cuti yang kami terima. Kami kemudian beralih menimbang-nimbang untuk berinvestasi ke reksadana dan saham, kami bertanya pada teman-teman kami yang sudah lebih dulu bermain investasi, dan nyatanya deviden atau return masih naik turun bahkan ada beberapa yang sampai sekarang belum sama sekali untung dan cenderung rugi.
Hal-hal seperti itu membuat kami berdua “gentar” untuk masuk ke investasi. Disamping itu, banyak orang yang berkata bahwa berinvestasi ke reksadana dan saham adalah investasi jangka panjang, sementara kami tidak mau terlalu menunda waktu. Sampai akhirnya pada suatu ketika aku sadar kalua aku punya JENIUS. Sebenarnya, aku sudah dua tahun belakangan punya Jenius. Berawal dari penawaran gratis nonton di hari minggu bila registrasi Jenius aku meng-iyakan pembukaan rekeningnya.
Jenius selama ini hanya aku gunakan untuk sekedar nonton, beli barang online shop karena praktis dan transaksi transfernya tidak berbayar. Untuk menabung, dulu aku lebih sering menggunakan bank ternama yang digunakan banyak orang. Turning Point-nya ada pada saat aku sedang kesal karena kami tidak kunjung menentukan bagaimana kami mengumpulkan dana menikah kami. Saat sedang ngambek-ngambeknya aku iseng membuka-buka semua aplikasi yang ada di hp-ku, salah satunya Jenius.
Lalu aku ke fitur Save It dan seperti menemukan harta karun :’). Ada fitur Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver. Setelah ku hitung-hitung bunganya cukup tinggi 5% sampai 7% tergantung fitur yang akan dipakai. Aku tidak langsung menceritakannya kepada dia karena orangnya cukup insecure untuk menyimpan uang di bank yang beda dari regulasi yang lain. Sebelum ku ceritakan, aku melakukan reset dengan menabung uang di Flexi Saver dengan jumlah yang tidak terlalu banyak juga karena khawatir dananya dibawa lari pihak bank atau kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak diharapkan.
Ternyata satu bulan pemakaian masih aman-aman saja, bahkan returnnya benar-benar 5% dengan potongan pajak 20% dari 5% ya jadi kalua dipikir-pikir masih dapat 4% keuntungan bersih. Bulan berikutnya aku mengajukan ide itu, untuk menyimpan uang kami dalam Maxi Saver saja sehingga tidak ada uang yang tercampur dari uang sehari-hari kami berdua. Awalnya, tentu dia belum percaya sampai akhirnya aku bilang aku akan menanggung ruginya kalau memang sampai uangnya gak kembali atau return-nya tidak sebesar yang dijanjikan. Kami kemudian sepakat menabung dengan nominal paling kecil yang ada di fitur Maxi Saver. Dan alangkah kagetnya kami karena sebelum kami menaruh uang kami ada penawaran kenaikan bunga dari 6,5% menjadi 6,75%. Kami bergegas memasukkan uang kami dan memasukkan ke fitur Maxi Saver.
Untuk memasukkannya kedalam fitur Maxi Saver pun tidak butuh waktu lama karena surat perjanjian deposito ditampilkan secara online, jadi tidak butuh materai atau tanda tangan kami.
Sebelum menaruh deposito pun ada estimasi bunga yang didapatkan setelah memasukkan uang deposito. Pilihan jangka waktu menyimpan deposito juga variatif, dari 1 bulan hingga 1 tahun, karena kami baru ingin mencoba akhirnya kami memasukkan deposito dalam jangka waktu 1 bulan. Dan ya, bulan pertama kami kami dapat return 6,75% dengan bunga 20% dari 6,75% dan uang kami masi ada tidak dibawa lari pihak bank manapun. Uang sehari-hari kami juga tidak terusik sedikit pun. Sehingga kalau kami mau menghitung berapa transaksi kami dalam Maxi Saver bisa setiap bulan kami lihat perkembangannya dalam fitur statement pada program ada program my account.
Setiap Bulan kami bisa mengunduhnya bahkan kalau aku menyimpan di Flexi Saver dan Dream Saver, dalam satu e-statement tetap dipisahkan dana-dananya sehingga benar-benar transparan uang yang kami tabung bersama.
Tidak berhenti sampai di situ, pada bulan ketiga, kami tiba-tiba mendapatkan uang tambahan untuk kami menabung kembali ke Maxi Saver. Tapi, tabungan Maxi Saver kami belum jatuh tempo jadi tidak bisa digabungkan. Kembali aku cek ke fitur maxi saver dan ternyata aku bisa membuat deposito baru tanpa harus menunggu deposito lama kami jatuh tempo! Kami lalu membuat deposito baru kami. Walaupun jatuh temponya tidak sama satu dengan yang lain, tapi menurut kami semakin cepat kami simpan uangnya maka akan semakin baik kami menabung. Hingga sekarang, kami masih mengumpulkan dana kami di Jenius setiap bulan dan kami berharap semoga yang merasakan keuntungan ini bukan kami saja tapi pasangan-pasangan lain yang sedang LDR dan belum menemukan solusi untuk menabung bersama.
Oh iya, dalam Maxi Saverkita juga bisa mengganti maturity option yang kita terima, mau uang dan bunganya langsung ke active account saat jatuh tempo, atau otomatis dilanjutkan dalam maxi saver hingga lima kali! Jadi sangat membantu kalau missal ada hal-hal yang mendesak dan urgent.
Intinya sih mau share aja kalau Jenius bantu aku banget dalam kehidupan sehari-hari. Gak kehitung berapa orang yang aku offer untuk bikin Jenius, keluarga, pacar, sahabat, bahkan sampe random ke orang-orang yang baru aku kenal dan tiba-tiba ngeluh gara-gara fitur bank komersial mereka trouble atau butuh pulsa kalau mau transaksi. Mungkin kalau dihitung-hitung udah belasan orang yang aku ceritain udah pada ikut pake Jenius. Tujuannya gak lain dan gak bukan untuk share kebaikan yang aku dapet dari Jenius. #hari2jenius bener-bener aku rasain manfaatnya mulai dari spend dan save. Ga cuman di bunganya aja, tapi praktisnya, kecepatannya, sampai teknologinya karena sekarang udh bisa log in pake sidik jari dan udh bisa transaksi pake tombol Keyboard Jenius.
Berkat Jenius juga aku bisa jadi manusia cashless. SAMPE SEPARAH ITU SENENGNYA. Karena dulu dompetku tebel banget, bawa cash dan bawa tanda bukti beli dan aku masukin buku tabungan juga disitu, tapi karena jenius, dompet aku sekarang cuma seukuran card holder. Aku ulang, sebesar CARD HOLDER! Dan dengan ke-cashless-anku itu sekarang aku jadi lebih efektif dalam mengeluarkan uang. TERIMAKASIH JENIUSKU YANG BENERAN JENIUS!
Comments ( 0 )