Meski harus mengubah konsep kegiatan menjadi virtual, rangkaian acara Co.Creation Week 2020 tetap menuai antusiasme para pegiat teknologi, finansial, dan kreatif; apalagi karena adanya Jenius Conference dan Jenius Talks. Buat kamu yang ketinggalan beberapa rangkaian acaranya, kami mau berbagi ringkasan Tech Talks yang terdiri atas 4 kelas yang berlangsung selama acara! Apa saja? Yuk, kita simak!
Why & How to Use Mixed Methods Research?
Pada Tech Talk pertama dalam rangkaian acara Co.Creation Week 2020 ini Kak Tidie Rizanoor (Digital Banking Researcher Lead, Bank BTPN) berkesempatan membahas mengenai penggunaan mixed methods research. Dalam Tech Talk ini dijelaskan bahwa kita mesti tau tujuan memakai lebih dari satu metodologi penelitian: apakah karena mau memperoleh informasi yang gak didapat kalau hanya pakai satu metodologi (enriching); apakah ingin menghasilkan hipotesis dari satu metode untuk diuji melalui metode lainnya (examining); apakah untuk memahami dan menjelaskan data dari metode yang dipakai sebelumnya (explaining); atau untuk memverifikasi atau menolak hasil dari satu metode menggunakan metode lain (triangulation).
Pada Tech Talk tersebut Kak Tidie juga mengilustrasikan bagaimana mengombinasikan lebih dari satu metodologi penelitian serta menjabarkan contoh-contohnya. Insightful banget, ya! Yang bikin Tech Talk ini tambah seru, Kak Tidie melakukan 3 studi kasus penerapan mixed methods research dalam Moneytory di aplikasi Jenius sehingga para audiens mudah memahami pengaplikasiannya.
Baca juga: Kolaborasi Teknlogi & Budaya Keraton Yogyakarta
Building Jenius Apps: Lesson Learned from Using React Native
Dalam Tech Talk kali ini Kak Luthfi Dwi Apriyanto (Digital Banking Technical Lead, Bank BTPN) menjabarkan secara teknis penggunaan React Native dalam pengembangan aplikasi Jenius. Dia bercerita bahwa pada tahun 2017 front-end aplikasi Jenius berbeda 180 derajat, yang mana bisa dikatakan sistemnya masih kacau.
Lalu pada Jenius versi 2.0, akhirnya Jenius memakai React Native. React Native sendiri memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah declarative (coding-nya terstruktur dan gak ribet), component based, developer velocity, serta portability.
Kak Luthfi menceritakan struggle timnya ketika memakai React Native, yaitu masih memakai versi 0.38.0 saat kick off, di dalam tim gak ada yang berpengalaman, serta sedikitnya referensi. Akhirnya Kak Luthfi dan tim pun belajar—bahkan sampai sekarang masih terus belajar—dalam menjalankan React Native. Beliau juga menyebutkan beberapa aplikasi yang mesti dikuasai seperti SlackKit, Storybook, dan Zeplin.
Selain itu, yang mesti ditekankan adalah saat menyimulasikan pada Simulator untuk mencobanya di Android karena kebanyakan developer berasumsi aplikasi berjalan normal di platform tersebut, padahal yang dites baru pada iOS. Wah, rumit juga, ya. Bukan cuma itu, Kak Luthfi pun menjelaskan mengenai Stage Management Redux, Library, Upgrade Tools, Networking (RESTful API, Story Time, GraphQL), CI/CD, sampai Crash Report (bugsnag) secara teknis dan detail banget dalam Tech Talk ini. Yang ikutan dijamin gak menyesal deh!
Database Caching Strategies Using Redis
Dalam Tech Talk ini Kak Made Aryadinata dan Kak Ali Husein Padmanegara (Digital Banking Back-End Developers, Bank BTPN) membahas tentang pengimplementasian caching menggunakan Redis. Seperti yang kamu tau, Caching adalah proses menempatkan data di dalam Cache, sementara Cache adalah temporary storage yang secara ukuran relatif lebih kecil dibanding permanent storage, tetapi dapat diakses lebih cepat.
Data yang disimpan umumnya berbentuk key—value, nah tiap data yang disimpan di Cache bisa di-set TTL (Time to Live, semacam expiry date untuk data tersebut) biar memori gak penuh.
Dalam implementasinya Redis digunakan sebagai alat Cache dalam aplikasi Jenius. Dengan bertambahnya teman Jenius, Cache ini membantu kami meningkatkan waktu respons dan menjaga pemuatan database dalam aplikasi.
Pada Tech Talk ini pun Kak Arya dan Kak Ali menggambarkan code example pada Redis. Selain itu, menurut mereka, hal yang mesti diperhatikan dalam Caching antara lain adalah penggunaan Cache/Redis dalam beberapa pertimbangan (misalnya ukuran yang sering berubah), penggunaan memori, beserta integrasi data.
Baca juga: Seni di Masa Pandemi: Pesta Boneka Virtual ala Papermoon Puppet Theatre
The Chemistry of Atomic Design in Your Design System
Pada Tech Talk terakhir dalam rangkaian acara Co.Creation Week 2020 ini, Kak Arion Valentino dan Kak Kemal Saleh (Digital Banking UI/UX Specialists, Bank BTPN) membahas pentingnya Atomic Design dalam Design System sebuah digital platform.
Kak Kemal menyebutkan Design System diperlukan untuk menyatukan common visual language dalam satu tim. Karena Design System adalah gabungan seluruh elemen yang ada di dalam sebuah produk, hal ini menjadi satu-satunya source yang nantinya akan di-develop oleh tim produk.
Dengan adanya sistem komunikasi tersebut, jadi tentu akan lebih mudah men-develop sebuah produk. Dalam Design System terdapat Style Guide dan Component Library, dan Atomic Design terdapat di Component Library.
Apa sih Atomic Design itu? Atomic Design adalah pendekatan desain yang dipopulerkan oleh Brad Frost, yang mana elemen aplikasi web atau apps dipecah jadi bagian-bagian modular sampai yang paling kecil.
Di sini Kak Arion menjelaskan bahwa terdapat beberapa Stage dalam Atomic Design: Atoms (ikon, tipografi, gambar, logo, dan lainnya), Molecules (gabungan Atoms yang punya “purpose”), Organism (komponen user interface yang relatif kompleks yang terdiri atas kelompok Molecules/Atoms/lainnya), Templates (page-level object yang menempatkan komponen dalam tata letak dan struktur konten yang mendasari desain), dan Page (hasil akhir UI).
Keuntungan menggunakan Atomic Design Method antara lain: gak fokus pada pixel-perfect design, bisa mix and match berbagai komponen, menciptakan kerja sama yang lebih baik dengan programmer, faster iteration, serta bisa membuat pekerjaan lebih efisien dan efektif.
Nah, inspiring banget kan Tech Talks dalam rangkaian acara Co.Creation Week 2020? Makanya, jangan sampai ketinggalan event seru yang ada di Jenius Co.Create, ya! Punya ide mau bahas topik apa dalam tech class di Jenius Co.Create? Atau mau tulis pengalamanmu yang sempat ikutan Tech Talk di atas? Ceritakan di kolom komentar, yuk.
Comments ( 0 )