Impulsif ketika baru gajian, terus ada barang gemes: aku… 🙁
Sedikit-sedikit checkout barang belanjaan di e-commerce. Muncul iklan, rasanya mesti banget punya barang yang lagi diskon itu. Awalnya sih ngerasa gak masalah beli barang promo, tapi kok tiba-tiba pengeluaran jadi gak terkontrol, ya? Pernah gak kamu ngerasain hal kayak begini? Kalau iya, berarti kamu kategori orang yang suka melakukan impulsive buying. Nah, sebenarnya apa sih impulsive buying itu?
Baca juga: Thrifting: Belanja yang Gak Bikin Kantong Bolong
Impulsive buying adalah perilaku seseorang dalam berbelanja tanpa rencana tanpa tau barang yang dibeli penting atau gak. Impulsive buying ini biasanya terdorong dari adanya faktor eksternal kayak ada diskon, promo menarik, bahkan ketika ngeliat teman membeli sebuah barang. Perilaku ini bisa berdampak buruk sama cash flow kamu lho. Kayak yang dijelaskan di atas, awalnya gak terasa tapi tiba-tiba pengeluaran bisa membengkak alias boncos.
Nah, kalau sudah mengganggu cash flow, kamu mesti ekstra hati-hati terhadap perilaku ini. Jangan sampai jadi kebiasaan. Lantas, gimana caranya terhindar dari perilaku impulsive buying? Tenang, kami sudah menyusun beberapa tips buat kamu biar terhindar dari perilaku ini.
1. Bikin Estimasi Budget Keuangan
Sebenarnya sama kayak tips mengatur cash flow pada umumnya. Alokasikan budget di pos-pos penting atau wajib terlebih dulu, misalnya untuk bayar listrik, tagihan kartu kredit, dan sebagainya. Kalau pos-pos penting tersebut sudah diamankan, selain bikin pos saving, alokasikan budget sisanya untuk kebutuhan pribadi. Nah, pos inilah yang jadi acuanmu dalam pengeluaran tersebut. Impulsif boleh, tapi jangan sampai bablas, ya. Saran kami, kamu bisa pakai fitur x-Card yang ada di Jenius untuk membatasi jajan impulsifmu ini lho.
2. Bikin Daftar yang Kepingin Dibeli & Pertimbangkan Fungsinya
Buatlah list benda apa saja yang hendak kamu ingin beli, misalnya kamu pengin Kindle buat baca, Air Fryer untuk memudahkan masak, atau Android TV 50 inci buat nonton di kamar. Setelah itu, jangan langsung dibelanjakan ya! Taruh saja dulu catatannya, lalu setelah 2 minggu, baca lagi. Apakah memang benda itu perlu? Apakah kamu masih memikirkannya? Biasanya kalau terus-terusan memikirkannya, kamu memang mungkin “membutuhkan” benda tersebut dari segi fungsi. Kalau gak, ya coret saja dari daftar benda yang mau kamu beli. Kepingin punya Air Fryer tapi bikin tagihan listrik membengkak? Ya mendingan gak usah, kan?
Baca juga: Cerita Jenius Para Pebisnis
3. Batasi Membuka E-Commerce atau Jangan Follow Akun Online Shop
Wah, ini termasuk yang harus kamu lakukan biar gak impulsif berbelanja! Padahal barangnya gak penting-penting banget, tapi karena melihat ada promo di e-commerce favorit atau diskon di akun online shop langganan, eh akhirnya malah beli! Tampilan menarik di e-commerce, rekomendasi produk, bahkan diskon yang ada di sana kemungkinan besar bikin kamu kepingin beli barang yang belum tentu diperlukan. Kalau sudah begini kamu jadi boros. Meski memang banyak e-commerce yang memudahkan pembayaran dengan Jenius Pay, jangan sampai bikin kamu kebablasan ya, Co.Creators!
4. Pikirkan Hal Buruk yang Mungkin Bisa Terjadi
Bukannya menakut-nakuti, tapi keadaan masih gak pasti lho, Co.Creators. Coba deh bayangkan kalau kamu terus-terusan impulsif. Walaupun sekadar beli essential oils di flash sale atau novel dengan promo bundling; tetap saja kamu mengurangi pos pengeluaran lainnya. Balik lagi ke tips pertama tadi, kamu mesti setting anggaran wajibmu dulu. Kalau sudah keburu boncos dengan perilaku impulsive buying, masa kamu harus berutang? Gak asyik banget, kan?
Baca juga: 7 Tips Agar Resolusi Finansialmu Tercapai
5. Mengingat Tujuan Keuanganmu Lagi
Kamu punya tujuan finansial gak? Misalnya pengin beribadah ke tanah suci, membayar DP KPR rumah, atau beli kendaraan pribadi? Untuk merealisasikannya, tentu kamu harus membatasi pengeluaranmu, kan? Kebiasaan impulsif dalam berbelanja bisa menghambat hal tersebut. Biasanya mengingat tujuan keuangan tuh memengaruhi perilakumu dalam mengalokasikan pengeluaran lho.
6. Jangan Berbelanja Ketika Kondisimu Gak Stabil
Entah karena stres karena pekerjaan atau patah hati, kalau kondisimu lagi gak stabil, jangan buka e-commerce atau nge-scroll media sosial online shop favorit, ya! Hal ini bisa bikin kamu terpancing membeli barang dengan alasan memperbaiki mood. Kamu bisa alihkan hal tersebut dengan kegiatan lain kayak nonton TV, dengerin musik, atau menggambar—tergantung self-care yang biasa kamu lakukan.
Nah, itu tadi 6 tips dari tim Co.Creators biar kamu gak impulsif dalam berbelanja. Perilaku ini tentu gak baik buat cash flow kamu kalau jadi kebiasaan. Selain 6 tips tersebut, kamu punya tips lainnya? Atau punya pengalaman impulsif berbelanja yang ujung-ujungnya bikin menyesal? Ceritakan yuk di kolom komentar.
Comments ( 4 )