Dalam Co.Creation Week 2020, kami menyuguhkan 3 Financial Talks dengan beragam topik yang menarik buat diikuti para digital savvy, yaitu financial planning untuk bisnis baru, pengelolaan keuangan untuk pasangan yang baru menikah, serta persiapan dana pensiun. Kalau kamu ketinggalan acaranya, kamu bisa cek di sini karena kami bikin recap-nya khusus buat kamu. Yuk dibaca!
Financial Planning for Start-up Business
Menurut Budi Raharjo (Director of OneShildt Financial Planning) dalam Financial Talk pertama Co.Creation Week 2020, kebanyakan bisnis baru hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan modal, padahal yang paling penting adalah tau cara mengelola keuangan perusahaan agar sehat sehingga bisa survive dalam waktu panjang.
Dalam pengaplikasiannya seenggaknya kamu mesti memperhatikan 4 hal penting ini: penjualan, biaya penjualan, biaya operasional, dan alokasi laba. Selain itu, rencana yang dibuat biasanya gak selalu berjalan mulus karena pasti ada banyak risiko (entah risiko bisnis atau yang lainnya yang berkaitan dengan keuangan pribadi).
Lantas, gimana caranya mengatur keuangan usaha atau bisnis kamu? Ada 3 langkah yang harus dilakukan: (1) memisahkan uang keluarga dengan uang rumah tangga seperti bikin rekening berbeda; (2) melengkapi berbagai dokumen pendukung seperti nota penjualan, invoice, maupun buku rekening; kemudian (3) punya format pencatatan baik kas, piutang, utang, maupun stok.
Dalam Financial Talk tersebut Mas Budi juga memberikan contoh-contoh pengimplementasiannya dalam mengatur keuangan bisnis. Menurutnya, kita juga perlu dibuat laporan laba/rugi, yang diikuti bagaimana cara menghitungnya. Beliau pun menyebutkan bahwa salah satu hal krusial dalam pengelolaan arus kas tentu saja business financial check, yang mana di sini kamu mesti memonitor revenue, target, produk atau jasa, serta utang usaha dan kewajiban lainnya. Setelah itu, perhatikan juga personal financial check kamu, ya, soalnya pasti berkaitan dengan bisnis yang kamu kelola.
Baca juga: Cek Kesiapan Keuangan Kamu di Kondisi Saat Ini, Yuk!
Budgeting for Newly Weds: A Guide to Family Finance
Dalam Financial Talk bertemakan budgeting dalam rumah tangga ini Mbak Ligwina Hananto (Lead Financial Trainer at QM Financial) berpendapat bahwa gak ada pakem dalam anggaran rumah tangga karena dalam pernikahan lebih menyoal (belajar) hidup bersama. Sebelum menikah kamu mesti tau pandangan calon pasangan kamu tentang uang karena akan sangat memengaruhi pengambilan keputusan keuangan dan membentuk kebiasaan, jadi lebih baik disepakati dulu.
Selain itu, sesama pasangan mesti terbuka soal harta dan utang dan saling tau apakah keuangan masing-masing pasangan termasuk sehat atau gak dengan melakukan financial check-up. Di sini, kecuali punya perjanjian pisah harta, harta (dan utang) pasangan adalah milik bersama. Jadi pastikan kamu tau jenis, jumlah, dan cara mengaksesnya.
Hal penting lainnya adalah pembagian peran. Yang perlu ditekankan bikin pembagian ini fleksibel, yang mana bisa dilakukan penyesuaian kalau diperlukan. Setelah itu, barulah bikin pengaturan budget bulanan. Mbak Ligwina mengilustrasikannya dengan beberapa contoh pengeluaran dan rasio kesehatan keuangan.
Nah, yang paling suka lupa diperhitungkan dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah apakah kamu atau partner kamu punya alokasi untuk membantu keluarga besar. Kalau ada, buatlah kesepakatan. Yang jelas, dalam berumah tangga, kita harus saling support dan punya kesepakatan bersama dalam mengelola keuangan. Dan tiap rumah tangga pun memiliki cara pengelolaan keuangan yang berbeda.
Baca juga: Recap from Creative Talks at Co.Creation Week 2020
Ways to Prepare Your Finances for Retirement
Pada Financial Talk terakhir dalam rangkaian acara Co.Creation Week 2020 Mbak Metta Anggriani (Certified Financial Planner) membahas betapa pentingnya mempersiapkan dana pensiun. Beliau menjelaskan bahwa tiap orang punya definisi yang berbeda mengenai pensiun. Apa pun itu, kita harus siap, lalu setelahnya bisa menentukan kapan akan pensiun. Alangkah baik jika pada umur muda sudah punya rencana pensiun karena kamu bisa mewanti-wanti lifestyle kamu (yang berpengaruh pada cash flow) pada masa sekarang karena gak bisa dimungkiri kalau ada kenaikan gaji atau naik jabatan, lifestyle pun akan ikut makin tinggi.
Sebagai pegawai, tentu kita punya gaji rutin yang mana kita bisa memprediksi kapan akan ada kenaikan gaji, kenaikan jabatan, dan sebagainya. Yang perlu digarisbawahi, kalau kamu sudah dalam level eksekutif tapi masih ada istilah “tanggal tua”, apakah kamu sudah siap dengan pensiun? Nah, maka dari itu diperlukan cash flow management.
Mbak Metta pun mengilustrasikan rasio budgeting rule pada Financial Talk tersebut. Ada 2 hal yang ditekankan olehnya: kalau ada utang usahakan berupa utang produktif dan pertimbangkan lagi untuk berinvestasi. Makin muda mulai berinvestasi, makin tinggi kemungkinan dana yang mengalir–tapi kamu juga mesti berhati-hati dengan investasi bodong, ya. Beliau pun mengilustrasikan contoh compound interest dalam investasi. Mbak Metta juga menyarankan agar kita tetap mengelola manajemen risiko di mana asuransi kesehatan menjadi instrumen paling penting. Sebagai penutup, beliau menjelaskan ada 4 prioritas keuangan pensiun: (1) cash flow balance, (2) gak punya utang, (3) proteksi, dan (4) investasi.
Gimana? Sudah makin pandai mengatur keuangan kamu, atau kamu masih butuh banyak kelas finansial dari Jenius Co.Create? Kalau punya ide tema financial atau business class, kamu bisa tulis di kolom komentar, ya. Begitu pula yang mau share pengalamannya saat mengikuti Financial Talks di atas!
Comments ( 0 )