Saya sempat tinggal di Belanda dan China selama hampir 8 tahun. Begitu kembali ke tanah air tahun lalu, saya mengalami culture shock dengan sistem banking yang ada.
Saya masih terkejut dengan bank-bank konvensional yang segala urusannya harus ke kantor pusat dan tidak gratis. Mau buka rekening, mau buat deposito, mau ada masalah apapun harus datang jauh-jauh, dan belum lagi antri-nya. Selain itu, bank konvensional masih saja meminta biaya untuk hal-hal konyol seperti transfer antar bank, daftar registrasi m-banking, biaya administrasi bulanan, dan lain-lain nya. Hal-hal itu sudah tidak ada lagi di bank internasional kelas dunia.
Di Belanda, dalam satu rekening bank, kamu bisa punya dua akun yang bisa dikontrol dengan mudahnya menggunakan smartphone: satu akun untuk transaksi, satu untuk saving (penyimpanan). Sangat simpel rasanya, tapi menurut saya ini adalah fitur terbaik dan bisa saya rasakan sendiri manfaatnya. Selain lebih aman, fitur ini juga membantu kita dalam mengontrol pengeluaran sehari-hari. Begitu kembali ke Indonesia pun, saya dengan susah payah mencari bank yang bisa menghadirkan fitur yang sama. Tapi sayang nya, tidak ada satu pun. Akhirnya solusi singkatnya adalah membuka dua rekening bank. Seperti kembali ke jaman purba: harus membawa 2 kartu kemana-mana, harus bayar biaya administrasi dua kali, dan harus punya 2 smartphone untuk m-banking nya.
Di China, hampir seluruh transaksi menggunakan smartphone. Cash dan mesin ATM semakin susah ditemukan. Yang paling keren adalah kemajuan dalam transaksi uang sesama teman. Tidak ada lagi batasan bank apa, tidak ada lagi susah-susah menanyakan nomer rekening, tidak ada lagi hitung-hitungan di restoran untuk split the bill. Semua dibuat sangat mudah. Fitur ini juga yang sesungguhnya saya cari-cari ketika akan membuka rekening bank di Indonesia. Sayangnya, nihil.
Setelah diperkenalkan dengan Jenius, saya kaget, karena semua yang saya mau ada di fitur Jenius. Bukan hanya 2 akun saja yang bisa di buat, tapi sampai 4. Saya pun langsung menutup 2 rekening bank saya sebelumnya dan menjadikan Jenius sebagai akun utama saya sampai detik ini.
Fitur Save It membantu saya untuk mewujudkan impian membangun rumah dan menabung untuk keluarga. Deposito juga jadi hal yang benar-benar berubah di tangan Jenius. Pengajuan nya mudah dan sangat aman.
Kebetulan sampai saat ini saya masih sering ke luar negeri karena pekerjaan saya yang menuntut untuk traveling. Jenius sangat membantu saya dalam transaksi di luar dan sudah terbukti bisa digunakan di Belanda, China, Malaysia, Jerman, Singapura, Iran dan Zambia. Selain itu, transaksi online dari mana pun sangat mulus.
Tidak perlu lagi kartu kredit dan pusing-pusing pinjam akun teman untuk Paypal. Sekarang semua bisa diurus sendiri, hanya dengan smartphone.
Semenjak saya pindah ke Jenius, #hari2jenius saya baik di Indonesia ataupun di luar negeri menjadi lebih efisien. Di kantor, saya pun ‘meracuni’ teman-teman saya untuk pindah ke Jenius. Bukan karena saya bekerja untuk Jenius, tapi saya ingin teman-teman saya tahu betapa mudah nya hidup dengan Jenius. Karena saya jatuh cinta dengan Jenius, ‘racun’ itu pun mengalir begitu saja, tidak perlu effort yang besar. Saat ini, sudah lebih dari 20% teman di kantor pindah ke Jenius berkat cerita-cerita saya. Saya pun punya julukan baru: Si Duta Jenius. Tidak cuma mereka yang punya julukan, saya pun punya julukan untuk teman-teman saya pengguna Jenius: Sobat Jenius.
Comments ( 0 )