Waw keren _banget_ ya!
Industri fintech yang semakin naik daun mendorong masyarakat Indonesia terutama millennial mulai beralih melakukan transaksi secara digital atau cashless. Dengan kemudahan dan beragamnya promo yang ditawarkan oleh perusahaan fintech payment, gak heran kalau banyak orang melakukan transaksi digital melalui berbagai akun fintech yang mereka miliki.
Selain itu, kegiatan transaksi digital juga membuat para millennial semakin sadar pentingnya mengelola keuangan terutama untuk keperluan tabungan dan investasi. Guna menjawab kebutuhan tersebut, industri perbankan dirasa perlu mengubah akses perbankan ke digital. Sayangnya, bank konvensional masih melakukan beberapa proses secara manual, seperti mendaftarkan nomor ponsel via ATM untuk mobile banking, datang ke kantor cabang untuk mengganti pin yang terblokir, mengurus kartu ATM yang hilang, ataupun sekedar mengganti e-mail/nomor telepon.
Sejak dirilis bulan Agustus 2016 Jenius berupaya menjawab kebutuhan para digital savvy melalui fitur dan layanan perbankan yang bisa diakses seluruhnya secara digital melalui aplikasi tanpa harus ke kantor cabang/ATM terdekat. Sebagai digital banking pertama di Indonesia, Jenius berusaha untuk terus relevan dengan kebutuhan penggunanya. Terutama perihal User Experience (UX) dan User Interface (UI) dalam pembuatan dan pengembangan fitur-fitur Jenius.
Proses penting dalam UI/UX
Di Jenius, tim UI/UX menggunakan konsep Design Thinking, yaitu proses yang mengedepankan pemahaman tentang kebutuhan dan kendala yang dialami pengguna. Agar solusi atau inovasi yang akan dibuat benar-benar sesuai dengan kebutuhan tersebut. Proses design thinking memiliki 3 pilar utama yaitu Understand, Explore dan Materialize. Di dalamnya terdapat 6 fase yaitu Empathize, Define, Ideate, Prototype, Test dan implement. Yuk pelajari istilahnya satu per satu!
Empathize
Tahap awal untuk mengerti kebutuhan dan kendala yang dialami pengguna. Dalam fase ini, tim UI/UX bersama tim Customer Experience melakukan initial research melalui survei, user interview, focus group discussion (FGD), serta mengumpulkan data customer service, app rating, dan social media sentiment.
Define
Semua hasil riset yang dilakukan kemudian dipadukan. Nantinya akan terlihat pola permasalahan yang dialami oleh pengguna. Dari sana, tim UI/UX bisa menentukan permasalahan apa saja yang perlu diberikan solusi serta bagian mana yang bisa diberikan sentuhan inovasi.
Ideate
Di sinilah proses brainstorming dilakukan untuk menemukan ide-ide yang bisa menjawab kebutuhan dan kendala pengguna yang sebelumnya sudah ditentukan pada fase define. Biasanya brainstorming dilakukan bersama dengan Product Owner dan Tech Team.
Prototype
Hasil brainstorming kemudian akan diubah menjadi wireframe dan user flow. Jika ide masih ‘mentah’ namun perlu segera divalidasi ke pengguna, UI/UX Designer akan langsung membawa low-fidelity wireframe untuk divalidasi melalui FGD atau in-depth interview.
Test
Tim Customer Experience kemudian melakukan testing ke pengguna Jenius. Tujuan pengujian ini adalah untuk memvalidasi apakah solusi yang dibuat dapat menjawab kebutuhan pengguna serta mencari tau apa yang pengguna pikirkan, rasakan, dan lakukan ketika berinteraksi dengan prototype yang telah dibuat.
Pada tahap ini, feedback yang diberikan pengguna akan menentukan apakah ide yang dibuat bisa langsung diimplementasikan, atau perlu ditinjau ulang dan dikembalikan lagi ke fase define, ideate atau prototype, tergantung seberapa banyak iterasi yang harus dilakukan berdasarkan feedback tersebut.
Implement
Tahap akhir yaitu mengubah prototype menjadi final design. Mulai dari detail halaman dengan berbagai skenario yang mungkin terjadi untuk kemudian dimasukkan ke dalam development sprints.
Mengenal tim UI/UX Jenius
Di Jenius, tim UI/UX masih tergolong kecil, peran UX designer dan UI desiner sendiri masih digabung menjadi 1 posisi yaitu UI/UX Designer. Walaupun begitu, peran yang digabung ini cocok untuk mereka yang memang menyukai keduanya, UI dan UX. Saat ini Jenius memiliki 5 UI/UX Designer dan 3 UX Writer yang menangani lebih dari 50 fitur.
Mega Cynthia, Digital Banking UI/UX Design Specialist, Bank SMBC Indonesia, bersama para UI/UX designer Jenius.
Nah kalau yang ini UX Writer Jenius.
Terkadang jika suatu masalah yang ingin dipecahkan dirasa terlalu besar dan kompleks, atau ketika melakukan perubahan besar-besaran pada sebuah fitur, maupun ketika akan membuat suatu fitur baru yang masih terlalu luas visinya, tim UI/UX dan Product Owner akan melakukan Product Design Sprint, sebuah metode sprint yang dirancang oleh Google Ventures. Product Design Sprint melibatkan beberapa tim seperti Tech Lead, Developers, QA dan QE serta pihak lain yang berhubungan dengan fitur yang sedang dikerjakan tersebut.
Di industri perbankan, UI/UX ditantang untuk mampu memahami bisnis dan detail produk perbankan yang ditawarkan. Khususnya di Jenius, tim UI/UX juga harus mampu mengubah produk perbankan konvensional menjadi digital, termasuk persepsi pengguna yang sebelumnya terbiasa dengan produk serupa di bank ataupun perusahaan fintech lainnya. Gak hanya itu, saat mengembangkan suatu fitur tim UI/UX juga harus memahami istilah-istilah perbankan serta mempertimbangkan keterbatasan teknologi yang dimiliki core banking, maupun dari sisi compliance, operations, risk, dan lainnya.
Mau berkarier di bidang UI/UX?
Tim UI/UX Jenius sedang mencari anggota baru nih! Segera siapkan CV terbaikmu dan kirim ke alamat e-mail di bawah ini ya.
Tambah wawasanmu tentang UI/UX
Buat kamu yang tertarik mendalami UI/UX, ini kesempatanmu untuk diskusi langsung bersama ahlinya. Pada program Ask The Expert kali ini, Jenius Co.Create menghadirkan tim UI/UX Jenius yang siap menjawab pertanyaanmu. Apa saja yang bisa kamu tanyakan?
- Penerapan Product Design Sprint dan proses design thinking yang dilakukan tim UI/UX Jenius
- Peranan dan tanggung jawab setiap anggota tim UI/UX Jenius
- Aktivitas keseharian seorang UI/UX
- Tips dan peluang karier sebagai UI/UX designer dan UX Writer.
Kirim pertanyaanmu melalui tombol/tautan di bawah ini ya. Program Ask The Expert bersama tim UI/UX Jenius ini terbuka mulai tanggal 29 Oktober – 2 November 2019.
Comments ( 3 )