artikel yg sangat menarik , terimakasih ya kak! sangat membantu untuk aku yg kadang2 kalau beli suatu barang tampa berpikir panjang untuk kedepannya. ternyata benar membuat keuangan ku berantakan 🙁
Kalau ngomongin soal keuangan, kebanyakan orang mikirnya cuma soal hitung-hitungan atau logika. Tapi, sadar gak sih ternyata emosi kamu juga berperan besar?
Topik ini sebelumnya sudah dibahas dalam acara Money Language Create ON Stage dengan tema Hati vs Logika: Saat Emosi Mengambil Alih Keputusan Finansial bersama Shita Dewi sebagai psikoterapis.
Keputusan keuangan biasanya sering dipengaruhi oleh perasaan daripada logika. Misalnya, rasa senang karena dapat bonus atau tunjangan hari raya (THR) bisa bikin kamu impulsif belanja barang, atau rasa cemas soal masa depan bikin kamu takut untuk mengambil peluang investasi yang menguntungkan.
Inilah alasan pentingnya memahami bagaimana emosi memengaruhi cara kamu mengelola uang. Yuk, cari tau lebih lanjut!
Peran Emosi dalam Mengelola Keuangan
“Emosi adalah pemain utama di balik keputusan keuangan.”
Mungkin kamu gak sadar, tapi hampir semua keputusan finansial yang kamu buat dipengaruhi oleh emosi. Menurut Goleman, sekitar 85% sampai 90% keputusan keuangan kamu sebenarnya berasal dari emosi, sementara hanya sisanya yang benar-benar menggunakan logika.
Lalu, menurut Guy Claxton, profesor bidang psikologi di Oxford University menyatakan bahwa ini terjadi karena otak kamu memiliki 2 sistem pengambilan keputusan: sistem cepat yang emosional dan impulsif (disebut otak “kelinci”), serta sistem yang lebih lambat dan logis (disebut otak “kura-kura”).
Kebanyakan keputusan sehari-hari—apalagi yang berkaitan dengan keuangan—itu dipengaruhi oleh otak kelinci yang cenderung cepat dan intuitif. Contohnya, saat melihat diskon besar, kamu langsung tergoda untuk membeli, bahkan tanpa berpikir apakah barang itu memang dibutuhkan.
Atau, ketika teman meminta pinjaman saat kondisi keuangan kamu sedang mepet, kamu merasa sulit untuk menolak karena perasaan gak enak. Di sisi lain, perasaan takut kehilangan uang bisa membuat kamu menunda investasi yang sebenarnya memiliki potensi besar.
Wah, ternyata memang erat kaitannya ya antara emosi dan keputusan finansial!
Cara Mengelola Emosi dalam Keuangan
Jadi, gimana caranya supaya emosi gak memengaruhi keputusan keuangan?
Kuncinya adalah belajar mengenali dan mengelola emosi dengan lebih baik. Ketika sedang merasa senang, marah, atau cemas; kamu harus berhenti sebentar dan berpikir ulang sebelum mengambil keputusan finansial.
Coba tanya pada diri sendiri, “Apakah ini kebutuhan atau hanya keinginan sementara?”
Dengan refleksi diri, kamu bisa lebih netral dan gak terlalu cepat terbawa emosi. Selain itu, memanfaatkan kesempatan juga bisa jadi lebih efektif kalau kamu menggunakan emosi dengan bijak. Emosi sebenarnya bisa menjadi pendorong untuk melihat peluang yang ada di depan kamu.
Baca Juga: Tips Efektif Mengatur Keuangan bagi Sandwich Generation
Money Therapy untuk Menjaga Keseimbangan Finansial dan Mental
Dengan adanya pengaruh emosi dalam pengelolaan keuangan, muncul konsep money therapy. Money therapy membantu kamu memahami bagaimana pola emosi dan kebiasaan keuangan kamu terbentuk, serta cara memperbaikinya.
Kebiasaan dalam mengelola keuangan biasanya akan membantu kamu mengidentifikasi sebuah rutinitas yang dipengaruhi oleh masa lalu, seperti bagaimana kamu diajari tentang uang oleh orang tua, serta pengalaman hidup kamu memengaruhi cara kamu berpikir dan mengelola uang sekarang. FYI, pola asuh tuh punya pengaruh besar terhadap cara memandang uang dan pengelolaan keuangan.
Dengan money therapy, kamu bisa mengevaluasi pola pengeluaran dan pendapatan, serta mengenali emosi yang sering muncul saat mengelola uang.
Hal itu pun bisa mengurangi kecemasan, stres, dan tekanan tentang masalah finansial. Setelah itu, kamu jadi bisa lebih sadar terhadap cara memperlakukan uang dan memperbaiki kebiasaan buruk yang selama ini mungkin gak kamu sadari.
Nah, gimana sih cara terapin money therapy?
Baca Juga: Panduan Praktis Kelola Keuangan untuk First Jobber
1. Cara Pandang Terhadap Uang dan Kebutuhan
Selain emosi, salah satu kunci dalam mengelola keuangan dengan baik adalah mengenali kebutuhan diri sendiri.
Setiap orang punya kebutuhan finansial yang berbeda, jadi penting banget untuk tau apa yang benar-benar kamu butuhin, bukan cuma apa yang kamu mau. Misalnya, ada orang yang memprioritaskan tabungan untuk pendidikan anak, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada investasi jangka panjang.
2. Mengambil Keputusan Keuangan yang Tepat
Mengambil keputusan finansial yang bijak gak selalu mudah. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menyeimbangkan antara emosi dan logika.
Sebelum membeli sesuatu atau membuat keputusan besar, selalu tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini sesuai dengan kebutuhan jangka panjangku?”
Hal ini membantu kamu menghindari keputusan impulsif yang sering kali bikin keuangan jadi berantakan.
Selain itu, buatlah perencanaan keuangan yang jelas dan realistis. Dengan begitu, kamu bisa mengelola uang secara lebih teratur dan tau kapan harus berhenti atau melanjutkan sebuah keputusan keuangan.
Misalnya, jika kamu punya target menabung atau berinvestasi setiap bulan, tetap fokus pada rencana itu meskipun banyak godaan untuk berbelanja.
3. Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dalam Keuangan
Nah, dari semua yang dijabarkan di atas, sebenarnya hal terpenting dalam mengelola keuangan adalah mengenali diri sendiri.
Kalau kamu tau apa yang benar-benar dibutuhkan dan gimana emosi bekerja, kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih bijak.
Misalnya, kamu cenderung impulsif disaat senang, kamu bisa mulai buat aturan untuk diri sendiri agar gak belanja berlebihan saat mendapatkan uang tambahan.
Dengan memahami kebutuhan dan emosi kamu, kamu bisa mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pengeluaran dan pemasukan. Hasilnya? Keuangan yang lebih stabil, pikiran yang lebih tenang, dan masa depan yang lebih teratur.
Baca Juga: Solusi Financial Buat Lajang yang Punya Banyak Tabungan
Nah, sekarang kamu tau kan kalau keuangan bukan cuma soal logika dan angka, tapi juga dipengaruhi oleh emosi?
Dengan memahami peran emosi dalam pengelolaan uang, mengenali kebutuhan diri, serta mencoba money therapy; kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih bijak.
Jadi, mulai sekarang, yuk coba terapkan refleksi diri dalam membuat keputusan finansial dan belajar mengelola emosi dengan lebih baik agar keuangan dan kesehatan mental kamu tetap stabil!
Comments ( 2 )