Apakah kamu sedang merawat orang tua yang lanjut usia sekaligus membesarkan anak? Wah, bisa jadi kamu terjebak di dalam posisi sandwich generation atau generasi sandwich!
Keadaan yang kamu alami tersebut bisa bikin kamu merasa di bawah tekanan secara dua arah lho. Maka, penting banget untuk mulai mengelola keuangan supaya finansial lebih stabil.
Spesial buat kamu yang berada dalam sandwich generation, berikut tips untuk mengelola keuangan! Yuk, disimak.
Apa Itu Sandwich Generation?
Sandwich generation adalah kelompok individu yang terjepit di antara tanggung jawab merawat orang tua dan menghidupi anak mereka secara bersamaan. Posisi ini bisa menimbulkan tekanan finansial dan emosional yang signifikan, membuat mereka terjepit seperti isi di antara dua lapisan roti sandwich.
Umumnya, sandwich generation terdiri atas individu yang berusia antara 35-55 tahun. Dalam rentang usia ini, mereka biasanya sudah punya anak yang masih mengenyam pendidikan dan orang tua yang mulai membutuhkan perawatan karena masalah kesehatan terkait usia.
Baca Juga: Solusi untuk Sandwich Generation
Apa Ciri-Ciri Seseorang termasuk dari Sandwich Generation?
- Merawat orang tua yang lanjut usia, termasuk membantu dengan kegiatan sehari-hari dan mengelola kebutuhan medis.
- Menghidupi dan mendidik anak-anak yang masih memerlukan dukungan secara finansial dan emosional.
- Menghadapi tekanan finansial yang berat karena harus menyeimbangkan biaya hidup, perawatan kesehatan orang tua, dan pendidikan anak-anak.
- Mengalami stres emosional dan fisik akibat tanggung jawab yang besar.
Lantas, Apa Solusi Memutus Rantai Sandwich Generation?
Menjadi sandwich generation sangatlah melelahkan karena menguras emosi dan fisik, maka dari itu memerlukan strategi yang baik dalam mengelola tekanan dan tantangan finansial. Di bawah ini merupakan beberapa solusi yang dapat diterapkan.
1. Identifikasi penghasilan dan pengeluaran
Langkah pertama atur keuangan adalah menyusun prioritas keuangan dengan menyusun anggaran. Selain itu, cari cara kreatif dalam berbelanja merupakan hal penting untuk menentukan kebutuhan dan keinginan serta mengetahui prioritas kehidupan.
Setelah itu, catat semua pengeluaran rutin seperti biaya hidup sehari-hari (makanan, transportasi, utilitas), biaya perawatan kesehatan orang tua, biaya pendidikan dan kebutuhan anak, serta pembayaran cicilan/utang.
Mulai juga mencari penghasilan tambahan yang dapat membantu mengatasi masalah penghasilan yang kurang mencukupi.
2. Buat strategi tabungan yang efektif
Menabung adalah kunci menghadapi masa depan, maka dari itu penting melakukan beberapa cara berikut ini:
- Mulai otomatisasi tabungan agar penghasilan yang didapat bisa otomatis ditransfer ke rekening tabungan/investasi tiap bulan.
- Buat tabungan terpisah dengan memilah ke beberapa jenis tabungan untuk tujuan spesifik (seperti buka rekening tabungan dan rekening investasi) yang bisa memudahkan kamu melacak keuangan.
Baca Juga: Panduan Praktis Kelola Keuangan untuk First Jobber
3. Buat antisipasi untuk pengeluaran gak terduga
Pengeluaran gak terduga bisa datang kapan saja dan sering menyebabkan tekanan finansial tambahan, makanya penting untuk jaga-jaga dengan beberapa cara seperti berikut:
- Punya dana darurat yang sekiranya bisa mencukupi biaya hidup selama 3-6 bulan. Dana ini bisa digunakan untuk situasi mendesak seperti perawatan medis, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan.
- Memiliki asuransi kesehatan, jiwa, dan lainnya yang relevan karena bisa bantu mengurangi beban finansial saat terjadi kejadian gak terduga.
- Merencanakan rencana cadangan untuk mengatasi pengeluaran mendadak.
4. Mulai investasi dengan cerdas
Investasi adalah cara baik meningkatkan nilai aset dalam jangka panjang. Namun, sebelum mulai berinvestasi, kamu perlu pelajari berbagai jenis investasi dan memahami risiko serta potensi keuntungannya.
Selanjutnya, jangan menempatkan semua uang kamu dalam satu jenis investasi saja. Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko dan mengoptimalkan potensi return.
Yang gak kalah penting, dalam berinvestasi jangan lupa tau jenis investasi yang sesuai dengan tujuan kamu.
Baca Juga: From Delulu to Trululu: Cari Side Job ala K-Popers
Jadi sandwich generation memang mempengaruhi finansial dan emosional, bahkan lebih menantang dalam mengatur keuangan. Namun, dengan kecerdasan keuangan seperti punya perencanaan yang tepat dan disiplin, hal ini dapat meminimalisasi tekanan finansial yang mungkin akan dialami.
Supaya sandwich generation berhenti di kamu, mulailah terapkan beberapa tips di atas. Jangan lupa ajari anak-anakmu mengatur keuangan dengan bijak sejak dini. Punya tips lain untuk memutus sandwich generation? Yuk, tulis di kolom komentar!
Artikel ini merupakan hasil liputan acara Jenius bersama OneShildt, dengan materi dari OneShildt yang dialihbahasakan lagi oleh Tim Konten Jenius.
Comments ( 0 )