Berawal dari Mimpi
Aku sadar impianku sama seperti impian ribuan orang lainnya: jadi mahasiswa di institut terbaik bangsa. Biar impianku jadi nyata, tentu diperlukan usaha.
Namun dua tahun lalu, ketika menikmati masa SMA, tiba-tiba pandemi melanda.
Pembelajaran dan aktivitas luring dihentikan sementara; dan siapa sangka hal tersebut terus berlanjut?
Well, Charles Darwin pernah berteori soal “survival of the fittest”—makhluk yang akan selamat bukanlah makhluk terkuat atau terbesar, melainkan yang bisa beradaptasi.
Gak bisa dimungkiri pembelajaran daring gak seefektif pembelajaran luring. Padahal saat itu tinggal 1,5 tahun lagi waktu yang kumiliki untuk mempersiapkan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer)—tes masuk perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Ternyata banyak hal yang harus dipersiapkan untuk “menaklukkan” UTBK, salah satunya dengan ikut bimbingan belajar (bimbel).
Harga yang harus dibayar pun gak main-main, beberapa bahkan mencapai puluhan juta rupiah. Namun, untungnya pilihan yang lebih affordable tersedia: bimbel online dengan harga gak sampai 10% dari harga yang ditawarkan bimbel konvensional.
Gak berhenti di situ, aku pun perlu membeli buku-buku hingga paket tryout untuk memaksimalkan persiapan ini.
Untunglah di Jenius terdapat fitur Maxi Saver dan Flexi Saver yang bisa bikin budgeting lebih terjaga. Yup, aku memang sudah berusaha melek finansial sejak SMA.
Baca juga: #langkahkecilhariini Dari 20.000 Rupiah Hingga ke Korea Selatan
Selain itu, sejak kelas 11 aku menginvestasikan sebagian uang jajan ke sana yang ternyata mendapatkan bunga sebesar 2,5% per tahun.
Dengan menggunakan dana tersebut, aku berlangganan bimbel online dan membeli beberapa “suplemen” lainnya.
Sumber: Jenius
Ternyata langkah itu adalah langkah paling mudah dari perjalanan ini karena semua itu gak bakal berguna kalau gak dipelajari yang membutuhkan motivasi dan disiplin luar biasa.
Bangun ekstra pagi dan tidur ekstra malam merupakan hal biasa untuk 1 tahun tersebut, mengorbankan waktu untuk bermain bersama teman dan instant gratification lain… hal-hal tersebut memang gak gampang.
Terkadang motivasi hilang di tengah jalan dan rasanya ingin berhenti saja, mencari impian yang lebih mudah digapai. Samapi aku menemukan kutipan yang membangkitkan kembali semangatku.
“The size of your dreams must always exceed your current capacity to achieve them. If your dreams do not scare you, they are not big enough.”
Tersesat di Tengah Jalan
Siapa sangka setelah berjalan cukup lama aku merasa menuju tujuan yang salah. Ya, sebuah permasalahan klasik yang kerap ditakutkan siswa—salah jurusan.
Lebih dari 2 tahun kuhabiskan untuk mempelajari ilmu alam dan matematika, tapi sepertinya jurusan sebelah lebih menggoda. Setelah sekian lama mempersiapkan UTBK Saintek tiba-tiba aku berputar arah, mempelajari UTBK Soshum yang terlihat lebih menarik.
Memulai dari nol gak jadi masalah. Dengan tekad kuat aku “memakan” materi 3 tahun IPS yang mana dipelajari hanya dalam beberapa bulan.
Sekitar 6 bulan sebelum UTBK melanda muncul-lah eksistensi tryout. Dengan persiapan selama beberapa bulan tersebut ternyata cukup untuk menaklukkan soal-soal tipe UTBK Soshum dan aku berkali-kali menjadi juara di platform tryout nasional.
Tersesat (Lagi)
Kebimbangan seolah gak hanya muncul sekali. Sekitar 4 bulan sebelum UTBK dimulai pengumuman siswa yang berhak mengikuti SNMPTN diumumkan dan namaku termasuk di dalamnya.
Dengan nilai rapor yang cukup, aku memiliki peluang besar untuk diterima di universitas impianku—dengan catatan jurusan yang dipilih adalah jurusan saintek.
Terdapat dua pilihan: merelakan usahaku selama beberapa bulan kemarin belajar UTBK Soshum atau merelakan usahaku selama 2,5 tahun di sekolah dan (mungkin) merasa salah jurusan nantinya.
Tentu saja bukan pilihan yang mudah. Sebelum tidur, saat mandi, bahkan saat makan pun aku memikirkan hal itu terus-menerus.
Aku berusaha menimbang pro dan kontra masing-masing pilihan, tapi rasanya gak bakal pernah bertemu titik terang.
Baca juga: Beli Barang di E-commerce? Pahami Mitigasi Risikonya!
Ikigai—Sebuah Filosofi Jepang
Hingga akhirnya aku menemukan filosofi bernama Ikigai. Singkatnya, Ikigai merupakan irisan antara passion, mission, vocation, juga profession.
Konsep tersebut aku ambil dari buku Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life karya Francesc Miralles dan Hector Garcia.
Sumber: Kemenkeu RI
Dengan menyeimbangan empat elemen tersebut, diharapkan kamu bisa menjalani kehidupan dengan sepenuhnya dan mengetahui tujuan hidup.
Setelah menemukan Ikigai-ku sendiri, akhirnya kuputuskan kembali ke jalan pertama dan mendaftarkan diri pada SNMPTN 2021 di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB.
The Day
Pada 22 Maret 2021, hari ketika kelulusan SNMPTN akan diumumkan pun tiba. Aku kembali berpikir, apakah langkah-langkah kecil yang kemarin sudah kulakukan cukup untuk menaklukkan gerbang menuju perguruan tinggi ini?
Detik demi detik rasanya sangat lamban, hingga akhirnya jam menunjukan pukul 15.00 WIB, waktu di mana pengumuman kelulusan tersebut sudah dapat dilihat hasilnya.
Perlahan kumasukkan nomor pendaftaran dengan jemari bergetar. Jantungku pun berdetak makin cepat seperti sedang berlari, dan…
Sumber: Dokumentasi pribadi
Akhirnya perjuanganku selama ini terbayarkan. Ketika kulihat kembali ke belakang, langkah-langkah kecil yang kemarin dilalui ternyata sudah membuat perjalanan panjang.
“A journey of a thousand miles begins with one step.”
Baca juga: Kira-Kira Kamu Tipe Kungkang Kayak Gimana, ya?
Akhir yang Semu
Saat menulis ini, sudah hampir setahun kuhabiskan di kampus Ganesha. Dulu, kupikir gunung terbesar sudah berhasil kudaki, tapi nyatanya akhir tersebut merupakan akhir yang semu.
Masih banyak tujuan menarik yang patut dikunjungi dan nyatanya kita harus terus bermimpi untuk maju.
Jika gak punya impian lagi, bagaimana kamu bisa bersemangat ketika bangun di pagi hari? Masih ada laut yang lebih luas dan puncak yang lebih tinggi untuk digapai.
Untuk mempersiapkan journey selanjutnya, kugunakan fitur Dream Saver.
Selain memudahkan dalam melakukan financial planning, fitur tersebut juga terus mengingatkanku akan impian yang kumiliki.
So, jangan pernah takut untuk melangkah. Seberapa besar pun impian yang kamu punya, semuanya pasti dimulai dari #langkahkecilhariini
“Live life to the fullest, by having to color outside the lines once in a while if you want to make your life a masterpiece. Laugh some every day. Keep growing, keep dreaming, keep following your heart. The important thing is not to stop questioning.” – Albert Einstein
Artikel ini merupakan salah satu pemenang
Kompetisi Blog #langkahkecilhariini Versi Kamu dengan judul
Langkah Kecil Menuju Kampus Ganesha
Comments ( 0 )