Jadi kangen Koreaaaaa!
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit
Dalam ilmu perilaku, ada bias yang disebut present bias. Bias ini merupakan kecenderungan manusia untuk menitikberatkan perhatian mereka pada apa yang mereka rasakan dalam waktu dekat.
Biasanya present bias ini punya konotasi negatif karena manusia cenderung memusatkan perhatian atas perasaan yang mereka alami saat itu; baik itu kepuasan, kesedihan, atau kebahagiaan.
Namun, sebagai bentuk #langkahkecilhariini saya justru memanfaatkan present bias untuk membajak sistem berpikir saya sendiri.
Present bias yang dieksploitasi adalah perasaan menabung yang gak terasa terlalu berat setiap hari dengan otodebet Dream Saver Jenius.
Di sisi lain, manusia punya kecenderungan merasa sedih yang teramat dalam ketika kehilangan uang, tapi merasa senang yang gak terlalu tinggi saat mendapat keuntungan dengan jumlah sama. Nah, hal tersebut dikenal sebagai loss aversion.
Ada 2 bias yang saya eksploitasi untuk menguntungkan diri saya sendiri dalam hal ini, yaitu present bias dan juga loss aversion.
Present bias untuk menitikberatkan fokus pada hari ini; dan loss aversion untuk menghindari rasa kehilangan yang besar karena menabung dilakukan dalam jumlah yang sedikit.
Metode menabung ini sudah saya terapkan sejak Jenius memperkenalkan fitur Dream Saver dan sudah pernah saya tulis juga di dalam tulisan Playing with Psychology in Saving.
Selain itu, sebagai seseorang yang kepingin banget pergi ke Korea Selatan sejak bertahun-tahun lalu, memulai langkah kecil dengan menabung Rp27.500 per hari merupakan langkah kecil paling mudah dan sederhana yang bisa saya lakukan.
Alhasil, setelah kurang lebih menabung dalam kurun waktu 2 tahun, tabungan itu terkumpul juga!
Sejujurnya tabungan ini saya budget-kan di awal dengan jumlah sekitar Rp15 juta. Angka tersebut didapatkan dari keterangan teman saya yang sudah pernah ke Negeri Ginseng dan memberikan saya rough calculation.
Tabungan tersebut pun sudah terkumpul sekitar tahun 2021. Nah, ketika sudah terkumpul tabungan tersebut saya pindahkan ke Maxi Saver berhubung tahun 2021 pandemi masih belum mereda dan Korea Selatan belum membuka border untuk wisatawan internasional.
Selain menabung sedikit demi sedikit dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, langkah kecil yang saya lakukan juga perlahan-lahan adalah perencanaan liburan.
Apalagi setelah perencanaan ini makin jadi nyata setelah saya memutuskan untuk beli tiket pesawat ke Korea Selatan. Mau gak mau, suka gak suka; itinerary dan budgeting yang lebih rapi, serta persiapan imigrasi harus dipikirkan matang-matang.
Baca juga: #langkahkecilhariini Jadi Content Creator Ala Ibu Rumah Tangga Bareng Jenius
Langkah 1: Itinerary dan Akomodasi
Untuk akomodasi dan transportasi, yang saya lakukan dalam mempersiapkan perjalanan ke Korea Selatan adalah browsing; kira-kira perlu menginap di mana?
Pilihan pertama adalah Airbnb karena murah meriah saya berkesempatan untuk berkenalan dengan warga lokal sana. Sayangnya, pemilihan Airbnb ini masih bikin saya merasa kurang aman karena harus berbagi tempat dengan host.
Kecuali menyewa tempat yang disewakan seluruhnya seperti entire apartment. Entire apartment ini biasanya agak mahal dan gak disarankan untuk disewa oleh solo traveller kayak saya. Belum lagi kalau menyewa Airbnb ada pertimbangan tambahan seperti jarak dengan stasiun atau halte bus terdekat, serta ketersediaan akomodasi di tanggal yang ditentukan.
Alhasil, saya pun menjatuhkan pilihan untuk menginap di hotel. Penginapan yang saya pilih berada di area Myeong-dong dan dapat dibayar di tempat (on premise) melalui booking via Agoda.
Untuk booking via Agoda sendiri, memang tetap dimintai nomor kartu debit sebagai jaminan pembayaran (gak langsung di-autodebet). Beruntung kartu debit Jenius bisa digunakan untuk transaksi internasional semacam ini.
Untuk meningkatkan keamanan dalam bertransaksi online, saya memanfaatkan fitur e-Card Jenius—fitur kartu debit virtual yang saldonya bisa dikosongkan atau diisi sewaktu-waktu.
Jika terjadi kebocoran data, maka kartu dapat segera diblokir dan saldo gak terkoneksi dengan Saldo Aktif. Nasabah kayak saya pun merasa aman.
Sejauh ini, penggunaan debet e-Card Jenius saya belum pernah mengalami kendala autodebet oleh pihak yang gak bertanggung jawab. On top of that, saya betul-betul menjaga data dan rahasia saya.
Selesai dengan akomodasi, saya lanjut ke itinerary. Sejujurnya itinerary ini bukanlah sesuatu yang bersifat saklek bagi saya—sekadar guidance saja karena saya tipe petualang yang lebih suka terbawa ke mana arah angin berembus. Cuma, biar perjalanan saya ke Korea Selatan lebih mulus dan lancar, saya siapkan itinerary untuk 5 hari di Korea. Kamu bisa intip itinerary yang saya buat di bawah ini.
Langkah 2: Budgeting
Budgeting juga salah satu hal krusial. Dengan budgeting, saya dapat membatasi diri biar gak overspend atau kekurangan cash flow.
Nah, untuk perjalanan ke Korea Selatan ini, jika ditotal yang harus dianggarkan kurang lebih ada Rp20 juta. Jumlah tersebut sudah meng-cover tiket perjalanan serta pengurusan imigrasi.
Dengan catatan, untuk imigrasi saya memilih mendaftar Visa multiple entry ke Korea Selatan. Harapannya kan bisa ke Korea berkali-kali tanpa harus ribet mengurus Visa berkali-kali.
Jenius memang masih belum punya fitur budgeting, tapi sudah ada Moneytory. Fungsinya kurang lebih sama dengan budgeting, yaitu membantu kita untuk lebih aware terhadap pengeluaran sehingga meminimalisasi terjadinya overspending.
Dan untuk perencanaan cash ke Korea Selatan nanti, saya juga akan memanfaatkan fitur canggih Jenius yang lain, yaitu x-Card Jenius.
x-Card Jenius kurang lebih sama seperti m-Card dan e-Card; perbedaannya adalah saldo di dalam x-Card tidak terhubung langsung pada Saldo Aktif.
Jadi, budget liburan bisa langsung dialokasikan ke dalam x-Card untuk digunakan semaksimal mungkin saat di Korea Selatan.
Hal ini juga meminimalisasi potensi overspending di luar budget. Meskipun pergi jalan-jalan ke luar negeri, saya usahakan biar gak merugikan diri sendiri dengan memegang kontrol yang kuat terhadap keuangan sendiri.
Langkah 3: Imigrasi
Urusan itinerary sudah, akomodasi sudah, budgeting pun sudah. Langkah kecil berikutnya yang harus dijadikan nyata adalah urusan imigrasi.
Salah satu yang paling krusial sebelum ke luar negeri adalah pengurusan visa. Tanpa dokumen sakti ini, rencana saya untuk berwisata di Korea Selatan gak bakal jadi kenyataan.
Minggu ini saya sudah mewujudkan #langkahkecilhariini dengan mengurus visa multiple entry ke Korea Selatan.
Pembuatan visa ke Korea Selatan sebenarnya mudah; informasi yang disediakan di internet juga lengkap.
Baca juga: #langkahkecilhariini Mempersiapkan Diri Menuju Kampus Impian
Sebagai permulaan, yang perlu diketahui adalah persyaratan dokumen yang dibutuhkan, jam operasional kantor layanan pembuatan visa, dan syarat pengajuan visa. Semua dapat diakses di https://visaforkorea-in.com.
Sementara untuk persyaratan dokumen dan unduh formulir aplikasi visa dapat dilakukan dengan mengunjungi tautan ini.
Berhubung saya ingin mendaftar aplikasi untuk visa multiple entry dengan kategori Karyawan BUMN dan WNI yang pernah berkunjung ke negara-negara OECD, maka persyaratan yang perlu saya sampaikan adalah sebagai berikut:
Setelah semua dokumen siap dan formulir permohonan aplikasi sudah terisi, saya pergi ke Korean Visa Application Center (KVAC) yang terletak di Lotte Shopping Avenue.
Saya memutuskan untuk foto di sana, jaga-jaga kalau foto sendiri hasilnya gak sesuai persyaratan yang diajukan dan terlalu lama. Untuk foto di KVAC sendiri akan dikenakan biaya Rp45.000 untuk 5 lembar foto yang tercetak.
Proses pembuatan visa ini juga cepat sekitar 1 jam—mungkin karena dokumen saya sudah lengkap. Bahkan bisa lebih cepat kalau saya gak perlu lagi mencetak ulang Kartu Keluarga dan SPT yang belum dicetak sebelumnya.
Petugasnya juga ramah dan membantu, antrean pun gak ramai. Intinya semua sangat cepat, mudah, dan efisien. Kekurangannya adalah ketika mendaftar aplikasi visa Korea Selatan, hanya diperbolehkan bertransaksi dengan uang tunai.
Untunglah kartu debit Jenius bisa digunakan di ATM mana pun. Jadi, saya tetap bisa mengambil uang tunai karena disediakan kuota untuk free cash withdrawal tiap bulan. Sungguh sangat memudahkan hidup orang-orang cashless seperti saya.
Update: hanya menunggu 3 hari kerja, akhirnya visa multiple entry Korea Selatan saya jadi. Yang perlu diperhatikan dan diingat, mulai 1 Juli KVAC gak lagi menerbitkan visa yang ditempel.
Visa Korea sekarang bentuknya adalah Letter of Grant Notice yang gak boleh lupa dibawa saat berkunjung ke Korea Selatan nanti. Saran saya, kalau mau dapat visa dalam waktu singkat lebih baik apply untuk visa multiple.
Jenius dengan berbagai macam langkah kecilnya memberikan kemudahan bagi para nasabahnya. Termasuk berbagai fitur yang saya manfaatkan untuk mewujudkan impian ke Korea Selatan.
Hal ini makin menginspirasi saya bahwa untuk menuju impian yang besar, yang dibutuhkan hanyalah langkah kecil. Sama seperti #langkahkecilhariini dari menabung Rp27 ribu berbuah menjadi jalan-jalan ke Korea Selatan yang terwujud.
Semoga ke depan akan ada lebih banyak #langkahkecilhariini yang saya lakukan untuk mewujudkan daftar impuian. Dan semoga hingga saat itu Jenius selalu setia menemani saya mewujudkan impian-impian besar yang berasal dari langkah kecil.
Nah, jadi apa #langkakecilhariini yang sudah kamu tepati?
Artikel ini merupakan salah satu pemenang
Kompetisi Blog #langkahkecilhariini Versi Kamu dengan judul
#langkahkecilhariini Dari Dua Puluh Ribu Rupiah per Hari Hingga ke Korea Tahun Ini
Comments ( 1 )