Halo… Namaku Islan Nor, mahasiswa pascasarjana Farmasi dengan kelompok keilmuan Biologi Farmasi dengan opsi Farmasi Bahan Alam di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Aku dari Banjarmasin yang sedang merantau di kota orang untuk menuntut ilmu. Sebagai seorang mahasiswa pascasarjana, aku juga sama seperti mahasiswa lainnya. Belum bekerja, bertahan hidup dari kiriman orang tua yang tidak seberapa.
Perkenalanku dengan Jenius telah mengubah hari-hariku menjadi #hari2jenius.
Perkenalanku itu dimulai tanggal 12 Desember 2018 di salah satu mall di kota Bandung. Saat itu ada tim dari Jenius yang menawarkan untuk menggunakan Jenius. Aku termasuk orang yang protective dalam menerima hal-hal baru dengan pikiran nanti tidak terpakai.
Beberapa kali orang tersebut aku tolak dan dia juga tetap tidak putus asa untuk mengajak dengan banyak tawaran menarik dan Jenius. Di perjalanan aku pikirkan tawarannya, bukan karena fitur-fiturnya tapi karena kegigihannya yang mengajak untuk menggunakan jenius.
Aku hanya berpikir, dia bekerja dan mungkin dia harus bisa mendapatkan sejumlah orang dalam sehari untuk mencapai target kerjanya. Karena itulah aku bersedia membantu dan bergabung dengan Jenius. Setoran awal saat itu Rp500.000 yang setelah beberapa hari aku refund kembali untuk kebutuhan hidup.
Beberapa waktu setelah itu aku belum menggunakan Jenius secara intens. Tetapi aku mulai mengenali dan mempelajari Jenius sedikit demi sedikit lewat informasi dari google ataupun review-review tentang Jenius di youtube. Kemudian aku mulai memahami sistem Awards, everyyay, Save it (Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver), Send it, Split bill, Pay me dan sistem 1 akun dengan banyak kartu. Walaupun pada akhirnya sekarang tidak semua fitur aku gunakan. Yang sering aku gunakan hanya beberapa yaitu fitur monyay,Flexi Saver, Send it dan fitur e-Card sebagai pengganti credit card saat berbelanja online.
Jenius datang disaat yang tepat!
Aku merupakan orang yang boros. Dulu aku punya tabungan yang lumayan tetapi semuanya habis karena sistem keuangan tidak bisa aku kontrol. Sampai di Bulan Januari 2019 setelah aku mempelajari fitur-fitur Jenius aku memulai tekad untuk menabung mulai dari awal lagi dengan menyisihkan uang dari orang tuaku untuk ditabung. Aku mengurangi jatah makanku yang biasanya 3 kali sehari aku mulai membiasakan makan sekali sehari dengan budget maksimal Rp20.000/hari dan semuanya termasuk biaya parkir motor di kampus. Setiap awal bulan setelah dikirim uang oleh orang tuaku, aku sisihkan minimal Rp1.000.000 di hari senin agar dapat cashback monyay sehingga biaya admin balik lagi ke aku. hehe… Biasanya aku lebihkan sekitar Rp300.000 jika di akhir bulan aku kepepet ada keperluan yang tidak terduga.
Di awal bulan juga aku biasanya menggunakan fitur e-Wallet Center untuk mengisi saldo Gopay dan OVO karena jika ada hal-hal kepepet karena tidak cukup uang membeli bensin aku menggunakan jasa Grab/Gojek. Beberapa kali juga aku menggunakan fitur e-Card Jenius, pada tanggal 11 Januari 2019 dan 10 Maret 2019 aku mengisi saldo Dana pakai e-Card biar praktis dan gak perlu ke ATM lagi.
Dan sumpah itu keren dan praktis banget.
Dengan Jenius aku jadi lebih semangat untuk menabung karena aku bisa mengatur sendiri keuanganku. Aku menggunakan fitur Flexi Saver karena bunga yang lumayan besar (5%) sehingga membuat uang tumbuh lebih cepat dan juga tersimpan dengan baik, jika aku mau menggunakan harus refund dulu, karena aku tidak suka hal ribet jadi tabungan di Flexi Saver hampir tidak pernah dipergunakan. Hingga sekarang dari bulan Januari kemaren, tabunganku sudah mencapai Rp3.812.447 yang dikumpulkan dengan penuh perjuangan dan kelaparan karena diet. haha. Dan levelku sudah berada pada level smart dan target level tentu Jenius (>Rp10.000.000).
Pada Bulan Januari berat badanku sekitar 78kg, dengan tinggi badanku yang cuma 164/165cm artinya aku kelebihan berat badan. Maka agar pembatasan makanku bermanfaat, maka aku juga melakukan gym di fasilitas gym yang disediakan kampus (biar murah). Dan sekarang aku menulis tulisan ini di bulan April, berat badanku sudah mencapai 65kg dan sekarang berat badanku ideal tapi abs belum ada ): haha.
Semuanya berubah karena Jenius, berat badan, semangat menabung semua karena Jenius. Jenius mempengaruhi #hari2jenius.
Seperti yang aku ceritakan di awal, aku merupakan seorang mahasiswa pascasarjana yang belum mempunyai penghasilan sendiri dan masih bergantung dari orang tua. Aku juga sedang melakukan riset untuk tesisku dan memerlukan banyak biaya untuk menjalankannya. Jadi setiap bulan aku juga menyisihkan uang untuk membeli bahan-bahan penelitianku. Jadi aku harus sangat bisa me-manage keuangan dengan baik dan benar agar sebagian bisa digunakan untuk biaya hidup, biaya riset dan juga menabung. Karena itu, Jenius sedikit memudahkan untuk mengelola keuanganku.
Sebagai mahasiswa yang sedang melakukan riset, aku punya laptop dan handphone yang kurang memadai untuk membantu dalam penulisan journal. Laptopku sudah berumur 7 tahun yang sudah aku beli dari 2012 silam. Tentu sangat tua untuk seumur laptop. Dan ini sangat menyulitkanku dalam membantu penulisan journal yang ingin ku terbitkan di journal internasional bereputasi. Maka, sekarang aku menabung dengan tujuan membeli laptop baru, mimpinya sih pengen macbook pro. hahaha. Aku juga mau membeli handphone baru karena handphone yang ku gunakan juga sudah berumur 5 tahun yang sudah ku beli dari tahun 2013 silam. Layar handphone mulai terbuka, entah karena baterainya mulai menggembung dan drop, jadi kadang sering mati sendiri.
Mimpinya sih beli iphone X. Motivasi itu-lah yang membuatku berjuang untuk menabung agar mimpi beli Macbook Pro dan iphone X bisa jadi kenyataan. Tapi yang sangat aku perlukan sekarang adalah laptop baru agar menunjang kinerja penulisan tesis dan journalku. Seharusnya dengan tujuanku seperti itu fitur yang cocok digunakan adalah Dream Saver biar dia bisa mempercepat terwujudnya mimpiku.
Tapi aku belum bisa menggunakan fitur itu karena aku takut ada hal-hal yang mendesak harus mengeluarkan uang maka aku belum berani untuk menggunakan fitur tersebut sehingga sampai sekarang aku masih menggunakan fitur Flexi Saver karena jika ada hal kepepet masih bisa digunakan. Seperti halnya kemaren, aku memecahkan sebuah labu bulat kimia dengan volume 2 liter. Padahal tabunganku di Flexi Saver sudah mencapai >Rp4.000.000 namun karena akhirnya aku harus mengganti labu tersebut akhirnya aku harus mengambil uang dari Flexi Saver tersebut.
Semoga perjalananku dengan Jenius dapat membantuku lebih cepat mendapatkan semua yang aku inginkan.
Comments ( 0 )