Usia akun Jeniusku terhitung muda. Karena aku baru menggunakan Jenius pada pertengahan tahun lalu. Siapa yang mengira di usia yang masih balita, aku sudah sempat menggunakan layanannya dengan maksimal di empat kota.
Kota pertama adalah tempatku tinggal, di Malang Jawa Timur. Dipakai untuk apa saja? Sehari-hari aku bersamanya, tidak terpisahkan. Ke ATM, jalan ke mall, makan di kafe, isi e-wallet, semua dipenuhi sama Jenius.
Kedua di Denpasar, mudah sekali ketika memesan layanan penginapan dan membayar menggunakan Jenius. Bersama Jenius, liburan jadi anti ribet, sepertinya kita semua sepakat untuk itu.
Ketiga di Seoul, sebuah pengalaman yang tidak akan kulupakan. Perjalanan pertamaku keluar negeri, ditemani Jenius lagi. Tarik tunai di sana, bisa dong. Sayang sekali waktu itu tak kumanfaatkan untuk buka jastip sekalian hehe.
Terakhir di Singapura, hanya jadi tempat transit jadi aku sengaja nggak bawa banyak duit. Naik MRT pun akhirnya juga pakai M-card, membuktikan keajaiban kartu oranye ini. Berhasil!
Cerita lainnya di Singapura adalah lapar yang datang tak terduga (persis seperti jatuh cinta). Uang tunai sudah habis buat beli oleh-oleh, sekali lagi liburanku tidak meninggalkan kisah sedih karena diselamatkan Jenius. Beli makanan di bandara (nasi lemak), bayar pakai M-card. Bisa dong, nggak jadi balik Indonesia dengan kelaparan (padahal di pesawat juga dikasih makanan haha).
Itu #ceritajenius punyaku. Kalau punya teman-teman sudah aku baca juga di kolom komentar, menarik dan fix Jenius itu baik, haha!