Baca cerita Kak Deta bikin aku pengin banget deh ke Itali. Terus ke Hallstatt jugaaa. Pokoknya ke negara-negara Eropa deeeh!!! Aku mau. Mau. Mau. Mau ikuuut!!! Hihihi.
Nyaris 2 tahun aku di rumah aja dan gak ke mana-mana karena kebanyakan negara melakukan pembatasan perjalanan untuk turis. Dan keputusanku untuk traveling ke Eropa (lagi) bulan Maret kemarin adalah hal yang gak bakal kusesali.
Kala itu tengah malam, Tahun Baru 2022 alias 1 Januari 2022. Aku yang mulai suntuk dengan keadaan, berpikir kapan bisa traveling lagi, terutama ke Eropa.
Jujur, aku kangen suasana baru! Lalu entah apa yang terbesit di benak, aku malah tergerak alias impulsif beli tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Milan.
Padahal saat itu situasi masih gak menentu—plus belum tentu bisa refund tiketnya kalau gak jadi ke sana. Ya sudahlah, pasrah saja! Toh sudah bayar, kan?
Persiapan keberangkatan
Karena gak pernah bepergian selama 2 tahun, traveling kali ini bikin aku excited sekaligus deg-degan. Keadaan yang gak menentu bikin aku jadi makin detail menyiapkan dokumen yang kuperlukan.
Aku pun mulai booking appointment untuk apply visa Schengen—syukurlah aku dapat slot langsung.
Bahkan cuma dalam kurun waktu 3 hari paspor dan visa Schengen-ku sampai di rumah lagi, and it’s granted! Masih gak nyangka perjalanan Italia sudah di depan mata, woohoo…!
Lalu tiba pada masa 2 minggu sebelum keberangkatan. Aku mulai mempersiapkan printilan untuk dibawa ke sana, mulai dari pakaian hangat karena masih spring, bawa sambal karena kebiasaan makan pedas, SIM Card Italia, serta mulai beli Mata Uang Asing alias Euro di aplikasi Jenius!
Aku gak terlalu banyak menukar Euro di money changer karena se-pengalamanku saat traveling sebelumnya, di sana cashless! Di Eropa tuh transaksi pembayaran simpel banget alias cuma tap-tap kartu.
Karena sudah pernah pakai dalam traveling ke Eropa sebelumnya—meski belum maksimal, kali ini aku mau mengoptimalkan m-Card Jenius yang kumiliki.
Yup, true! Kartu debit Jenius sudah mendukung pembayaran contactless yang sangat menguntungkan buatku si anak cashless ini.
Baca juga: Pengalaman Jenius Liburan ke Singapura
Menginjakkan kaki lagi ke Benua Biru untuk kedua kalinya!
Setelah melakukan semua persiapan, akhirnya tiba saat aku berangkat! Rasanya terharu banget—karena setelah sekian lama gak bepergian—dan juga gak sabar sampai di Italia.
Setelah menempuh 17 jam perjalanan, aku pun sampai di Bandara Malpensa, Milan.
Setelah urusan imigrasi selesai, aku langsung naik kereta dari Bandara Malpensa ke Stasiun Laveno-Mombello Nord di wilayah Laveno yang berada di sebelah utara kota Milan sebagai destinasi pertamaku dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Kota yang kutinggali sekitar 2 minggu pertama bernama Intra di wilayah Verbania, Italia. Kotanya kecil, suasananya tenang, dan berada di pinggir Danau Maggiore yang merupakan danau terbesar kedua di Italia.
Aku tinggal sendiri di apartemen tengah kota. Lokasinya strategis karena untuk pergi cukup mudah—bahkan bisa jalan kaki!
Sebagai penikmat pedestrian, aku suka merasa happy bisa jalan kaki dengan udara yang menyegarkan sepuasnya selama di sini .
Hari-hari di sana diisi dengan kegiatan yang dilakukan layaknya penduduk lokal. Mulai dari bangun tidur—aku bukan sekadar liburan tapi tetap work from anywhere (WFA) yang mana kantorku memang memperbolehkanku “menetap” di Italia as long as they can reach me while on working hours. I love my office!
Aku mulai bekerja pada pukul 4/5 pagi waktu Italia, masak buat sarapan ketika sudah memasuki pukul 8, lalu lanjut kerja hingga jam 1 siang. Setelahnya, aku bebas melakukan apa pun.
Biasanya sih aku ke luar apartemen untuk beli gelato di siang yang terik (meski gak panas) atau jajan dessert yang rasanya gak pernah salah (alias enak semua!), jalan-jalan di sekitar apartemen, dan… satu hal yang sering dan paling kusukai adalah pergi ke supermarket!
Hampir tiap hari aku pergi ke supermarket; selain karena sangat dekat dari apartemen, di sana aku bisa melihat-lihat barang-barang kebutuhan sehari-hari yang biasa dibeli oleh penduduk setempat. Hal ini tuh bikin aku excited banget!
Dampaknya, aku sering banget belanja dan jajan. Aku memakai kartu debit Jenius karena di sana menerima pembayaran dengan sistem contactless.
Wah, aku berasa jadi penduduk lokal seutuhnya. FYI, saat pertama kali melihat bule membayar cuma dengan sekali tap, aku amaze banget karena dulu kartu yang kumiliki gak bisa dipakai buat pembayaran contactless.
Namun, sejak “bersahabat” dengan Jenius, aku jadi bisa bayar dengan cara menge-tap kayak mereka! Well, it’s my own little win!
Baca juga: Salju Hokkaido & Keajaiban Kartu Debit Jenius
Kisah di Italia
Setiap akhir pekan aku selalu pergi ke kota lain untuk “berlibur” setelah lelah bekerja selama weekdays.
Pada minggu pertama, aku pergi ke Milan. Aku menikmati keindahan sudut kota yang merupakan salah satu pusat fashion dunia; pergi ke sunday market yang dipenuhi dengan orang-orang yang berjualan aneka ragam pernak-pernik kebutuhan rumah, pakaian, perhiasan, hingga tanaman.
Sangat menyenangkan bisa jalan-jalan santai seperti ini tanpa diburu waktu.
Setelah puas jalan-jalan di sunday market, aku melanjutkan perjalanan untuk pergi ke “gang” yang dipenuhi dengan toko-toko barang bermerek yang terkenal menggunakan metro.
Karena buru-buru mengejar metro yang sudah mau datang, terkadang aku gak sempat beli tiket di mesin tiket. Once again, I just tapped my Jenius m-Card.
Saat sampai, aku masuk ke toko Maison Margiela karena kepingin beli parfum yang biasa kupakai.
Saat memasuki toko, para pegawainya sangat ramah dan melayaniku dengan sabar. Aku sempat mencoba beberapa parfum lain tapi pilihanku tetap sama.
As you predict, lagi-lagi aku bayar pakai kartu debit Jenius. Fun fact, selama di Italia aku memang menyambungkan Saldo Aktif Jenius-ku ke kurs Euro. Simple, right? That’s why I love Jenius. It’s hassle free!
Aku yang suka impulsif dan dadakan
Sebenarnya aku bukan tipe yang suka menyusun itinerary buat liburan. Aku suka pergi as I wish.
Pernah suatu malam aku tiba-tiba ingin pergi ke Bari—salah satu kota di selatan Italia. Akhirnya aku book tiket pesawat Milan-Bari PP malam itu.
Karena dadakan, aku berpikir untuk pakai kartu kredit, tapi entah kenapa gak bisa dipakai Thank God masih ada m-Card Jenius yang bisa kupakai online.
Long story short, aku sampai di Bari. First impression-ku saat berada di sini tuh… OMG kotanya lucu banget! Old town-nya kayak lagi di labirin rumah batu.
Kebetulan saat itu peralihan dari winter ke spring, jadi udaranya dingin banget dan berangin meski tetap ada matahari.
Meskipun dingin dan enak banget buat jalan-jalan santai, tetap saja bisa bikin kulit gosong juga. Put more sunscreen please, Madam?
Well, berminggu-minggu di Eropa tanpa itinerary terasa sangat menyenangkan. Ada saja kejutan tiap minggunya.
Seperti, tiba-tiba aku booking tiket kereta untuk pergi ke Venice untuk 3 hari lalu lanjut menggunakan bus aku ke Verona—kotanya Romeo & Juliet!—yang sangat cantik.
Menghabiskan weekend di Geneva, Swiss, dan bertemu temanku yang tinggal di sana. Ambil cuti kerja sehari dan pergi untuk long weekend ke Pulau Sardinia.
Oh ya, aku juga sempat berkunjung ke kota-kota di Austria, melihat keindahan danau di Hallstatt, menikmati ikan asap hasil tangkapan dari sungai di kota kecil bernama Schwertberg, nonton Austria Marathon di Vienna, juga sempat reuni kecil-kecilan dengan teman-temanku yang berasal dari Ceko, Vietnam, Jerman, dan Austria di Vienna kala itu.
Benar-benar pengalaman yang sangat menyenangkan dan gak bakal aku lupakan!
Baca juga: Beli Barang di E-commerce? Pahami Mitigasi Risikonya!
Semua jadi mudah karena Jenius
Berminggu-minggu sejak kedatanganku di Italia, aku bersyukur gak ada satu pun masalah yang kutemui, terutama dalam hal transaksi.
Aku juga mengunjungi beberapa negara lain seperti ke Swiss dan Austria, dan semua transaksiku aman selama berada di sana yang mana m-Card Jenius milikku sudah terkoneksi dengan Mata Uang Asing Euro.
Meski cukup ceroboh, aku gak khawatir untuk keamanan Jenius. Mesti ingat soal security awareness ya karena biasanya kelalaian ada di diri kita juga.
Gak ada ya ceritanya kasih nomor kartu, CVV, nama orang tua… sekalipun itu ke pacar, sanak famili, bahkan ke petugas Jenius!
Kalaupun “amit-amit” kehilangan kartu Jenius, kamu tinggal blokir kartu debit kamu melalui aplikasi Jenius dan… voila! Semua aman dan gak bakalan ada yang bisa pakai kartumu.
Itulah alasanku selalu pakai Jenius saat traveling: semua jadi gampang, gak ribet, dan dapat nilai tukar yang cukup bagus untuk jual beli Mata Uang Asing.
Anyway, aku berencana ke Inggris buat liburan selanjutnya. Aku pun sudah memulai langkah kecil mencapai impianku dengan menabung di Flexi Saver dan Mata Uang Asing Poundsterling lewat aplikasi Jenius.
Semoga target yang sudah kutentukan tercapai di tahun depan dan bisa liburan ke UK soon, yaaa.
Begitulah cerita liburan Jenius-ku di Italia yang bak penduduk lokal. Kamu punya cerita liburan Jenius kayak aku juga? Bisa lho kita saling sharing pengalaman…!
Comments ( 1 )