Mantap kak, informatif sekali
Pakai Jenius di China? Bisa dong…!
Ini adalah pengalaman kedua saya traveling ke China Daratan. Kebetulan kali ini saya sedang dinas ke kota kecil di pinggiran Nanjing di Provinsi Jiangsu selama bulan Maret 2023. Kali ini, saya mau cerita lebih banyak mengenai pengalaman saya selama stay di China.
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah tau m-Card (Kartu Debit Jenius berwarna oranye) bisa dipakai untuk ambil uang di ATM berlogo Visa di luar negeri. Seperti biasa, saya sih gak bawa mata uang lokal karena Kartu Debit Jenius bisa dipakai untuk ambil uang CNY/RMB di ATM. Saya sudah pernah coba pada kedatangan pertama saya sebelumnya.
Selain saya yang memang malas menukar uang, jujur aja, kalau dapat kesempatan traveling ke luar negeri, saya lebih suka ambil mata uang lokal langsung di ATM dengan m-Card.
Apalagi kini Jenius sudah meluncurkan 2 mata uang asing baru, yaitu baht Thailand (THB) dan yuan Tiongkok (CNY). Yay! Akhirnya keinginanku bisa simpan yuan dengan mudah di Jenius terkabul juga!
Selain nilai tukarnya kompetitif, saya juga gak perlu repot-repot bawa uang tunai banyak-banyak selama perjalanan melewati proses imigrasi di Bandara. Bisa diambil sesuai kebutuhan setelah sampai di tujuan, dengan biaya tarik tunai dari Visa sebesar Rp25.000 untuk sekali ambil uang. Praktis!
Baca juga: Mau ke Hong Kong? Intip Tips Persiapannya!
Panduan Cashless Traveling di China
Di China itu apa-apa serba-cashless. Sejauh yang saya paham, 2 sistem pembayaran cashless terbesar adalah Wechat Pay dan Alipay. Kalau Wechat Pay ini hanya bisa digunakan oleh orang yang memiliki KTP dan bank di China Daratan. Sementara itu, Alipay dapat digunakan oleh orang asing dengan nomor telepon dari bermacam-macam negara, termasuk nomor telepon Indonesia.
Sejauh ini fitur yang sudah saya pakai adalah QR code di Alipay yang sudah saya hubungkan dengan m-Card Jenius untuk pembayaran transportasi umum seperti MRT dan bus.
Sejauh ini, saldo rupiah saya di Jenius akan langsung terpotong ketika melakukan tap QR code. Begitu juga kalau sudah beli yuan Tiongkok di Jenius, akan langsung terpotong dan gak perlu ada konversi kurs lagi.
Selain itu, m-Card Jenius juga ternyata bisa dipakai untuk top up saldo di Alipay menggunakan satu fitur top up. Sayangnya, saya belum sempat menggunakan kartu tersebut karena waktu itu fiturnya sedang diperbaharui.
Karena di China gak terlalu banyak merchant yang menggunakan Visa dan lebih banyak tersebar adalah UnionPay. Maka, saya jarang menggunakan m-Card Jenius untuk bertransaksi offline.
Jadi, saya lebih memilih menggunakan Alipay, atau cash saja, dengan risiko biasanya ditolak karena mereka gak punya kembalian. Kalau kamu punya rencana ke China Daratan, bisa daftar dulu aplikasi Alipay dengan nomor HP Indonesia, verifikasi dengan paspor, lalu hubungkan dengan m-Card Jenius biar bayar apa pun jadi lebih mudah.
Baca juga: Traveling Bareng Jenius: Memaknai Setiap Perjalanan di Singapura
Orang-orang lokal China sendiri saya lihat sangat jarang melakukan pembayaran menggunakan kartu, biasanya memakai Wechat Pay atau Alipay untuk transaksi. Mungkin kalau di mal agak berbeda, harusnya lebih banyak merchant yang menggunakan Visa. Sayangnya saya kemarin hampir gak menginjakkan kaki ke mal besar karena lebih banyak ke pasar atau berbelanja online.
Ngomong-ngomong soal belanja online, ada satu aplikasi bernama Taobao yang saya pakai untuk berbelanja di sana. Yang menyenangkannya lagi, m-Card Jenius ternyata bisa dihubungkan untuk belanja di aplikasi tersebut. Jadi saya cukup sering berbelanja menggunakan pembayaran m-Card Jenius karena gak ingin mengurangi saldo Alipay saya.
Hanya saja, nilai konversinya gak langsung dari CNY/RMB ke rupiah, tapi ke USD terlebih dahulu, baru kemudian dikonversi ke rupiah. Ketika saya sedang berada di China, nilai dolar lagi lucu-lucunya. Jadi, budget jajan saya agak meledak karena kurs USD lagi tinggi banget.
Nah, tapi karena sekarang sudah ada yuan Tiongkok di Jenius, kini saya bisa langsung hubungkan m-Card ke yuan yang sudah saya beli untuk belanja baik offline maupun online. Jadi, belanja di mana pun bisa jauh lebih hemat karena gak perlu khawatir sama kurs yang akan berubah-ubah.
Baca juga: Traveling ke Chiang Mai & Chiang Rai: 2 Kota Sejuk Ramah Muslim di Thailand
Jalan Sambil Jajan di China
Selama di sana, saya punya kios tempat makan favorit. Satai kambing yang berpemilik orang Xinjiang dan mi tarik Lanzhou!
Gak seperti mi tarik Lanzhou yang biasanya ada logo halalnya, untuk satai kambing Xinjiang gak selalu dipasang logo halal. Tapi menurut saya pribadi sih, umumnya itu halal karena orang Xinjiang mayoritas adalah muslim.
Dua jenis kedai ini tersebar di mana-mana, saya juga cukup sering melihat di banyak tempat yang berbeda di Kota Nanjing. Kamu wajib banget mampir kalau memang menjumpai kedai ini. Satai kambingnya beraroma rempah dan wangi, gak bau perengus sama sekali. Sedangkan mi tarik Lanzhou, porsinya besar dan banyak, rasanya juga cocok dengan lidah orang Indonesia.
Baca juga: Trekking ke Nepal: Menginjak Puncak Tertinggi di Dunia
Kalau dirangkum, pengalaman traveling saya di China sangat terbantu sekali dengan m-Card Jenius, mulai dari:
- tarik tunai yuan Tiongkok langsung di ATM berlogo Visa di China,
- menyambungkan m-Card Jenius di Alipay untuk jajan/naik transportasi umum dengan scan QR code, dan
- belanja online di Taobao.
Kalau saya sih berharap akan ada kesempatan untuk traveling ke China lagi dengan kemudahan yang diberikan Jenius saat ini.
Apalagi dengan adanya mata uang yuan Tiongkok di Jenius, rasanya saya ingin mencoba menggunakan m-Card Jenius di berbagai aplikasi-aplikasi lokal China yang akan saya hubungkan.
Gak sabar deh rasanya! Pengen apa? Pengen jalan-jalan dan jajan! Hahaha!
Comments ( 1 )